KBA Ngawun, Parsono dan Kawan Jadikan Tabeplast Forest Area Jadi Ikon Destinasi Ekowisata Alam
- bloktuban
Olret –Ketika melewati jalan di Jalan Raya Bojonegoro-Jatirogo Km 22, pelancong akan menemukan salah satu destinasi wisata di Parengan, Desa Ngawun, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban bernama Tablesflast Forest Area (TFA).
Destinasi wisata berupa hutan edukasi yang sejuk nan adem. Sehingga membuat para pelancong merasa betah. Ditambah lagi, pengunjung juga bisa menjumpai keramahan warga sekitar yang berjualan.
Di dalam TFA, terdapat sejumlah arena taman bermain anak, taman kelinci, taman baca, pasar jajanan tradisional mingguan sampai persinggahan gubuk gazebo bambu untuk sekedar istirahat keluarga.
Siapapun yang datang kesana mungkin tidak akan menyangka, jika tempat itu dulunya sering dijadikan tempat untuk aksi kejahatan pembegalan yang membuat pengendara enggan melewati jalur di Jalan Raya Bojonegoro-Jatirogo.
Hingga tahun 2019, Parsono dan 3 orang kawannya, yaitu Sumartono (41), kini berporfesi pegawai bank, M Nursyamsudin (32) tenaga pendidik dan Toni (44) pekerja wiraswasta, berinisiatif menyulap lahan seluas 6 hektare itu agar menjadi tempat yang bermanfaat dalam bidang ekonomi, pendidikan dan lingkungan.
"Di era 70 sampai 90-an marak (pembegalan). Bahkan sampai sebelum dibuka rest area masih tergolong rawan kejahatan. Alhamdulilah mulai 2019 paska adanya Tabeplast Forest Area berangsur kondusif lokasi sepanjang kawasan tersebut," ungkapnya kepada Viva Jatim, Rabu, 11 Oktober 2023.
Dilansir Dari Jatim Viva, Pria kelahiran Tuban, 21 April 1976 ini mengatakan, memang bertujuan membuat tempat tersebut sebagai wisata edukasi dengan hamparan hutan yang asri. Supaya lingkungan tetap terjaga, tapi juga bisa menjadi tempat wisata dan rest area yang menyenangkan.
Namun, tentunya setiap usaha pasti melewati beberapa tantangan, termasuk Parsono dan kawan-kawannya. Salah satunya adalah masalah perizinan legalitas atas kawasan hutan untuk pengelolaan kawasan TFA menjadi ekowisata desa.
Diketahui memang Tabeplast Forest Area berdiri diatas tanah seluas 3 hektare milik Perum perhutani KPH Parengan, Desa Ngawun, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban.
Perizinan belum mendapatkan legalitas hingga tahun 2020, alasannya karena terbentur tidak adanya kesepakatan antara perhutani dan Pemdes sehingga dalam proses pengembangan TFA ini tidak mendapatkan bantuan modal lewat APBdes.
Namun, meski tidak mendapatkan modal, semangat Parsono dan pemuda yang bernaung di lembaga desa setempat tidak luntur begitu saja. Mereka tetap mengembangkan area TFA dengan mengadakan swadaya dan gotong royong.
Hingga pada tahun 2022 lalu, Desa Ngawun, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, diresmikan menjadi salah satu Kampung Berseri Astra (KBA) Ngawun Parengan.
Dilansir dari laman Satu Indonesia, Kampung Berseri Astra merupakan program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan dan Kesehatan. Harapannya lewat kampung berseri Astra ini dapat mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung Berseri Astra.
Dengan bantuan PT. Astra Internasional lewat Kampung Berseri Astra ini, Parsono dan kawan-kawan mendapatkan bantuan untuk mengembangkan Tabeplast Forest Area dan bantuan sembako untuk penggerak serta warga Ngawun yang membutuhkan.
Sehingga bisa terlihat, kini Tabeplast Forest Area tidak hanya menjadi tempat kegiatan belajar mengajar di luar kelas, tapi juga seringkali dijadikan tempat perkemahan bagi para pegiat Pramuka, seperti pada 3 Oktober 2023 kemarin dipilih sebagai tempat pelaksanaan Jambore Daerah Jawa Timur.
Selain itu, KBA Ngawun sendiri sudah menjadi desa wisata yang mengusung wisata alam, wisata budaya, eduwisata, wisata pedesaan, wisata petualangan dengan prinsip kearifan lokal Jelajah Desa. Sehingga pengunjung bisa beradaptasi dan berinteraksi dengan masyarakat desa secara langsung dalam berbagai kegiatan mulai dari kuliner, merawat ternak, bertani dan lainnya.
Dengan menjadi kampung wisata, bukan hanya lingkungan, keseharian dan adat istiadat kampung terjaga, tapi taraf ekonomi masyarakat meningkat. Selain membuat paket untuk Jelajah Desa, pelaku UMKM yang bisa membuka lapak berjualan di kawasan TFA yang selalu ramai di hari-hari libur maupun biasa.
Namun, tidak ingin berpuas diri, Parsono dan pemuda desa tetap berusaha mengembangkan kawasan hutan dan desa supaya semakin bermanfaat bagi masyarakat sendiri hingga melebar ke berbagai daerah lain.