Inovasi Nurman Farieka, Ubah Limbah Ceker Ayam Jadi Sepatu Berkualitas Internasional
Olret –Konsumsi masyarakat Indonesia pada daging ayam memang cukup tinggi. Karena itu limbah dari hewan ini, seperti bulu atau kulit ceker yang melimpah akan sangat bermanfaat jika bisa diolah dengan baik.
Nah, kreativitas inilah yang kemudian diciptakan oleh Nurman Farieka Ramdhany. Pemuda yang berhasil mendapatkan apresiasi SATU Indonesia Awards 2019 dalam kategori kewirausahaan lewat industri sepatu dari limbah ceker ayam dengan merek Hirka.
Dia membuat inovasi sepatu yang 'tidak biasa'. Sebab umumnya, sepatu dibuat dari bahan kulit reptil, namun dia berhasil menciptakan dari limbah kulit ceker ayam yang selama ini hanya terbuang percuma.
Tentu saja dedikasinya tersebut, tidak hanya mengantarkannya ke gerbang kesuksesan, tapi juga secara tidak langsung ikut andil besar dalam menjaga lingkungan, khususnya dari limbah ceker ayam.
Dimulai Dari Ide Ayah Sejak 15 Tahun Lalu
Sebenarnya ide memakai kulit ceker ayam sebagai bahan membuat sepatu sudah dipikirkan sejak 15 tahun lalu oleh ayah Nurman Farieka. Namun, Nurman sendiri baru memutuskan menjelajahi kembali kulit ceker ayam tersebut pada tahun 2015.
Nurman sendiri saat itu sudah memulai usahanya dengan memproduksi sepatu dari berbagai bahan, seperti kulit kambing, sapi, dan limbah lainnya. Namun tantangan hukum membuatnya membatalkan penggunaan bahan - bahan tersebut.
Barulah tahun 2017, dia berani berinovasi dan bekerja sama dengan Jaja, seorang ahli sepatu di Cibaduyut, dan Amat, seorang ahli dalam pengolahan kulit.
Tentu saja, awalnya dia sendiri pun ragu. Namun berkat riset yang selama bertahun-tahun dilakukan, dia membulatkan tekad dan yakin pada rencananya.
Meniti Keberhasilan Selangkah Demi Selangkah
"Perjuangan yang tepat selalu memberikan hasil yang terbaik. Apalagi dalam perjuangan itu ada semangat belajar dan tekad yang kuat"
Sama halnya dengan Nurman yang tidak hanya berjuang tapi melakukan riset untuk terus mengembangkan usahanya. Hingga berhasil berbuah manis dengan munculnya sepatu dari kulit ceker ayam yang kemudian diberi merek Hirka.
Hirka yang menekankan pada ide dan inovasi yang unik dan segar, adalah bukti perjuangan Nurman dalam menciptakan inovasi yang unik bahkan belum pernah ada sebelumnya.
Terbukti, sepatu dari kulit ceker ayam ini diklaim sebagai yang pertama di dunia. Sehingga membuat banyak orang dan negara kagum pada keistimewaannya.
Langkah pertama Nurman, memperkenalkan Hirka dengan memamerkan karyanya di INACRAFT. Dari sana Merek Hirka bukan hanya diakui tapi juga mendapatkan apreasiasi khususnya dari pengrajin sepatu. lokal. Para pengrajin juga beralih dari kulit reptil ke kulit ceker ayam.
Hal itu karena sepatu dari kulit ceker ayam tersebut mampu menghasilkan warna cantik dan unik. Sehingga mudah diterima dan membuat kagum.
Setelah dipasarkan, permintaan sepatunya pun meningkat. Meski harga yang dibanderol Nurman sama dengan kulit sepatu yang terbuat dari kulit sapi. Tetap banyak yang memesan sepatu berbahan 'tidak biasa' tersebut.
"Nampaknya ada yang merasa jijik, namun ada juga yang memberikan respons positif. Ternyata produk kita juga lebih diapresiasi oleh masyarakat internasional," ujar Nurman dalam talkshow Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2019, Selasa, 31 Oktober 2023.
Nurman juga tidak lagi hanya membuat menerima pesanan, tapi berani sudah lebih berani memproduksinya dalam jumlah besar. Produksi sepatu yang awalnya 100, kini menjadi 200 pasang sepatu. Jangkauan distribusi juga lebih luas melampaui batas Bandung, Jawa Barat, Aceh, Kalimantan, Jakarta, Jawa, Sumatera, hingga pelanggan dari luar negeri.
Meraih Penghargaan SIA Membuat Nurman Semakin Optimis
Tahun 2019, kesungguhan, kreativitas dan kerja keras Nurman, membuatnya mendapatkan apresiasi penghargaan Satu Indonesia Awards (SIA) dari Astra untuk bidang kewirausahaan.
Penghargaan ini juga membuka peluang bagi Nurman untuk semakin memperkenalkan Hirka pada masyarakat. Apalagi karena kulit ceker ayam memiliki beragam pola, Nurman juga berencana membuat produk universal yang lebih kecil, seperti dompet, tempat STNK, dan gantungan kunci.
Bagi dirinya, Hirka bukan hanya bisa sebanding dengan produk mewah, seperti LV dan Gucci. Namun, juga lebih ramah lingkungan dan hewan.
Dia berharap dengan adanya Inovasi sepatu dari kulit ceker ayam ini bisa menjadi alternatif untuk mengurangi penggunaan kulit hewan eksotis, seperti kulit ular. Terlebih lagi, isu perburuan ilegal ular untuk memanfaatkan kulitnya demi produk fashion semakin menguat.
Dari Kisah Nurman, Kita Belajar ...
Pertama ada banyak sekali limbah bumi yang mungkin bisa dimanfaatkan untuk membuat sesuatu yang berharga. Sehingga generasi penerus bangsa, harus terus berani untuk terus berkreativitas dan menciptakan inovasi yang lebih baik.
Selain itu, kesuksesan bukanlah sesuatu yang datang dengan mudah. Namun, dengan tekad yang kuat, inovasi, dan dedikasi untuk menciptakan dampak positif, yakin kamu semua bisa mencapai impian yang diinginkan.