Siren, Makhluk Mitologi Yunani yang Cantik Namun Mengerikan
- google image
Olret – Mitologi yunani memiliki begitu banyak kisah yang menarik. Ada beberapa orang yang mempercayai apa yang tertera dalam mitologi yunani. Namun ada juga beberapa orang yang menjadikan mitologi yunani sebagai cerita hiburan semata.
Dalam mitologi yunani, ada begitu banyak makhluk yang ada di dalamnya. Salah satunya adalah Siren. Lantas apa yang dimaksud dengan Siren? Simak beberapa fakta berikut tentang Siren.
Siren
Siren adalah tiga peri laut mengerikan yang memikat pelaut hingga mati dengan lagu yang menyihir. Makhluk ini sebelumnya adalah pelayan dewi Persephone. Ketika Pershephone diam-diam diculik oleh Hades, maka Demeter memberi Siren tubuh burung.
Tujuannya adalah agar dapat membantu pencarian. Selama berhari-hari mereka mencari, Persephone tidak ketemu. Akhirnya mereka menyerah dan menetap di pulau bunga bernama Anthemoessa.
Akhirnya Siren menyanyikan lagu-lagu untuk membawa Persephone pulang. Upaya tersebut tetap tidak berhasil. Meskipun nyanyian mereka sangat merdu, namun Persephone tidak bisa mendengar nyanyian mereka. Siren terus bernyanyi hingga para menarik perhatian para pelaut. Para pelaut cenderung akan langsung merapat ke pantai berbatu dan kapal bisa langsung karam.
Wujud dan Tempat tinggal Siren.
Siren memiliki bentuk sebagai burung dengan kepala besar, bulu, dan kaki bersisik wanita. Ia tergeletak di padang rumput yang dihiasi oleh bunga. Siren memainkan alat musik yang umumnya adalah kecapi.
Padang rumput dipenuhi bunga adalah rumah bagi Siren. Tiga pulau kecil berbunga dan berbatu ini terletak pada Sirenum Scopuli. Kini dikenal sebagai Punto del Faro, Sisilia.
Namun adapula penyair yunani kuno yang mengatakan bahwa rumah siren di sebuah pulau di Laut Barat antara Pulau Aeaea. Semua lokasi yang mengarah menjadi rumah Siren selama ini terdapat tebing dan batu di sekitarnya. Tentu saja tempat ini sempurna untuk memikat pelaut sampai mati.
Kisah Siren dan Odysseus
Odysseus merupakan seorang Dewa yang penasaran mendengar nyanyian Siren. Dan atas dasar saran dari Circe yaitu seorang penyihir yang kuat dalam mitologi Yunani memerintahkan kru kapal menutup telinga dengan lilin lebah.
Dan mengikatkan ke tiang. Semua kru tidak boleh melepaskan lilin lebah tersebut. Meskipun Odysseus memohon pada mereka.
Benar saja, ketika mendengar nyanyian Siren, Odysseus memohon kru kapal untuk melepaskan ikatannya. Namun kru kapal mengikat lebih erat dan memungkinkan kapal mereka berhasil melewati pulau dimana Siren tinggal.
Kematian Siren Versi Odysseus
Beberapa penyair yunani kuno mengatakan bahwa Siren pasti akan mati jika seseorang tidak terpengaruh dengan nyanyian mereka. Benar saja, saat Odysseus lewat nyanyian Siren tidak berhasil membuat kapal mereka karam.
Hal ini membuat Siren melemparkan diri ke laut dan tenggelam. Beberapa penyair berkeyakinan pula bahwa Siren memiliki takdir untuk hidup hanya sampai manusia yang mendengar lagu mereka dapat melewatinya dengan baik.
Kematian Siren Versi Kompetisi Bernyanyi
Versi kematian Siren yang lainnya adalah keterlibatannya dalam kompetisi bernyanyi. Konon katanya, Hera sebagai ratu para dewa membujuk para Siren untuk mengikuti kompetisi menyanyi dengan Muses. Muses memenangkan kompetisi dan kemudian mencabut semua bulu Siren dan membuat mahkota dari bulu tersebut.
Siren merasa sangat sedih dan kecewa dengan hasil tersebut. Mereka tidak bisa menerima bahwa suara mereka kalah dengan Muses. Karena kesedihan yang Siren alami, maka Siren jatuh ke laut Aptera. Dimana mereka membentuk pulau-pulau di teluk yang bernama Leukai yang berarti putih.