Man City Sangat Biasa-Biasa Saja Sekarang!
- getty image
"Kami memulai dengan sangat baik seperti biasa, namun tidak bisa mencetak gol. Setelah itu, Man City kebobolan. Dan kemudian terus kebobolan lebih banyak gol, yang menyulitkan moral tim. Kami membuat kesalahan besar. Dalam 8 tahun terakhir, hal ini belum pernah terjadi. Kini kami harus menghadapinya dan mematahkannya dengan memenangkan laga-laga selanjutnya, terutama laga babak selanjutnya (melawan Liverpool di babak 13 Premier League). Saat ini kami melihat segala sesuatunya secara berbeda, mungkin beberapa minggu dari sekarang akan berbeda.”
Tentu saja Guardiola hanya bertahan di klub sekitar 2-3 tahun lalu hengkang, namun di Man City, ia sudah membela klub tersebut sejak 2016 hingga saat ini. Dengan pemahaman dan kehati-hatiannya, Guardiola harus berpikir jangka panjang daripada terkadang “lupa” seperti ini. 90 menit berselang Tottenham justru membuat Man City semakin sengsara.
Kebobolan 14 gol setelah 5 kekalahan berturut-turut - angka yang sangat tinggi untuk tim asuhan Guardiola.
Faktanya, Man City setidaknya kebobolan 2 gol di setiap pertandingannya. Melawan Tottenham, mereka harus kebobolan 2 gol hanya dalam 20 menit pertama pertandingan, sesuatu yang belum pernah terjadi pada Man City dalam 14 tahun terakhir.
Man City pun melancarkan 23 tembakan ke gawang Tottenham namun gol tak kunjung tercipta. Ini sekaligus menjadi rekor tembakan tanpa gol terbanyak Man City sejak kalah dari MU (0-2) pada Maret 2021.
Statistik buruk tersebut memberikan potret menyedihkan bagi Man City dan yang paling menonjol dari gambaran tersebut adalah kekecewaan Guardiola saat melihat anak didiknya dengan mudah dikalahkan oleh Tottenham dalam setiap penguasaan bola.
Mengapa Man City begitu buruk?
Menyaksikan Man City kalah dari Tottenham, mantan kiper Gary Neville mengutarakan pendapatnya dengan akurat, tidak sekadar berkomentar