Bek Indonesia Mengatakan Vietnam Lebih Mudah Dikalahkan Sekarang
- twitter (x)
Olret – Bek Asnawi Mangkualam yakin pemain naturalisasi tersebut akan memudahkan Indonesia mengalahkan Vietnam dan membantu mereka menjadi tim Asia Tenggara pertama yang melaju ke Piala Dunia.
Asnawi mendapat caps pertamanya pada tahun 2017, saat Indonesia kerap kesulitan melawan tim Vietnam di puncak kekuasaannya yang dipimpin oleh pelatih Park Hang-seo.
Indonesia menderita kekalahan 1-3 dan 0-4 di kualifikasi kedua Piala Dunia 2022, bermain imbang 0-0 di babak penyisihan grup Piala AFF 2021, dan kalah 0-2 dalam dua leg di semifinal Piala AFF 2022.
Namun performa Vietnam menurun setelah Park menjabat, sedangkan Indonesia menguat dengan menambah pemain keturunan Belanda. Pergeseran dinamika ini berujung pada kemenangan Indonesia melawan Vietnam di babak penyisihan grup Piala Asia 2023 dan kedua leg kualifikasi kedua Piala Dunia 2026. Dalam pertandingan tersebut, lebih dari separuh pemain naturalisasi mengisi skuad Indonesia.
“Pemain naturalisasi memberikan pengaruh positif terhadap performa tim,” kata Asnawi kepada Thairath dari Thailand. “Sekarang lebih mudah untuk mengalahkan Vietnam, padahal dulu sangat sulit.”
Kemenangan atas Vietnam menjadi tonggak sejarah bagi Indonesia karena lolos dari babak penyisihan grup Piala Asia dan lolos ke kualifikasi ketiga Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Sejak Juni 2024, Indonesia memiliki 12 hingga 15 pemain naturalisasi, dengan setidaknya delapan pemain di starting lineup. Ini membantu mereka mengamankan enam poin di kualifikasi ketiga Piala Dunia 2026, melampaui rekor empat poin Vietnam sebelumnya.
Indonesia berhasil bermain imbang dengan Arab Saudi (1-1), Australia (0-0), dan Bahrain (2-2), kalah dari China (1-2) dan Jepang (0-4), sebelum mengalahkan Arab Saudi 2- 0.
Tim asuhan Pelatih Shin Tae-yong saat ini berada di urutan ketiga Grup C putaran ketiga, terikat dengan Arab Saudi, Tiongkok, dan Bahrain, dan hanya tertinggal satu poin dari peringkat kedua Australia. Jika mempertahankan posisi tersebut di empat laga tersisa, Indonesia akan mewujudkan target mengamankan satu tempat di babak keempat.
Asnawi menilai pemain keturunan campuran juga bisa mendongkrak moral pemain lokal. Semangat dan kepercayaan diri tim meningkat signifikan, sangat bermanfaat bagi timnas, ujarnya.
Bek kelahiran 1999 itu mencatat, Indonesia, Vietnam, dan Thailand memiliki tujuan yang sama yaitu lolos ke Piala Dunia.
Ketika ditanya tim mana yang mungkin bisa meraih pencapaian ini terlebih dahulu, Asnawi dengan yakin menyatakan bahwa tim tersebut adalah Indonesia, karena tim tersebut "berkembang dengan mantap dan memiliki banyak pemain berkualitas."
Namun Indonesia tidak akan menurunkan skuad terkuatnya untuk Piala AFF 2024 mendatang.
Pelatih Shin Tae-yong telah memanggil 33 pemain, terutama dari kelompok usia U21, dengan hanya Asnawi Mangkualam (25) dan Pratama Arhan (22) yang melebihi usia tersebut. Daftar tersebut hanya mencakup tiga pemain naturalisasi: bek Justin Hubner, gelandang Ivar Jenner, dan penyerang Rafael Struick. Selain itu, ada lima pemain senior yang terpilih yakni Muhammad Ferarri, Marselino Ferdinan, Arkhan Fikri, Hokky Caraka, dan Ronaldo Kwateh.
Manajer tim Sumardji menyebutkan tiga alasan pengiriman tim U21 ke Piala AFF. Pertama, karena Piala AFF bukan ajang resmi FIFA, maka klub tidak wajib melepas pemainnya. Kedua, keputusan pelatih Shin setelah mempertimbangkan strategi dengan cermat. Terakhir, tim bertujuan untuk mengembangkan pemain generasi berikutnya untuk persiapan SEA Games ke-33.
Indonesia mungkin tidak akan begitu kompetitif di Piala AFF 2024 dengan susunan pemain seperti itu, terutama saat melawan Vietnam di Grup B. Namun, Sumardji menegaskan Indonesia tidak mengikuti turnamen tersebut hanya untuk mencari pengalaman. Target minimalnya adalah mencapai final, ujarnya.