Joao Pedro Mengayunkan Sikunya Namun Lolos Dari Kartu Merah, Fans Marah Dengan Premier League
Namun, aturan main IFAB (Asosiasi Sepak Bola Internasional) menyatakan bahwa perilaku kekerasan mencakup "upaya menggunakan kekerasan atau kebrutalan yang berlebihan terhadap lawan, terlepas dari apakah terjadi tabrakan atau tidak". Hal ini membuat para penggemar mempertanyakan transparansi dan konsistensi penerapan hukum di Liga Inggris.
Berbicara setelah pertandingan, pelatih Brentford Thomas Frank mengkritik keputusan ini:
"Dia (Pedro) beruntung bisa tetap berada di lapangan. Sejauh yang saya pahami peraturannya, Anda tidak boleh mengayunkan tangan dan mencoba memukul seseorang. Baik disentuh atau tidak, itu masih kartu merah."
Di sisi lain, pelatih Brighton Fabian Hurzeler membela muridnya: "Bagi saya, itu bukan kartu merah. Pedro hanya berusaha menghindari duel pribadi. Saya rasa tindakan itu tidak berarti kekerasan."
Keputusan wasit dan VAR yang tidak menunjukkan kartu merah membuat fans tak bisa menyembunyikan amarahnya. Seorang penggemar menulis di jejaring sosial: "Undang-undang dengan jelas menyatakan 'upaya menggunakan kekerasan', tapi Pedro tidak diusir? Sungguh konyol."
Orang lain membandingkan: "Jhon Duran dari Aston Villa dilarang bermain 3 pertandingan karena perilaku serupa, tapi Pedro baik-baik saja? Ini keputusan yang tidak adil!".
Orang lain berkomentar: "Bagaimana jika tidak ada tabrakan? Memukul tetap memukul, itu tidak bisa dibenarkan."
Selain insiden Joao Pedro, laga tersebut juga menyisakan banyak penyesalan bagi Brighton karena tim ini benar-benar kewalahan menghadapi Brentford namun tak mampu mengkonversi peluang menjadi gol.