Presiden Barca Joan Laporta Kembali 'Menghancurkan' Citra Klub
- google image
Beberapa sumber mengatakan dia juga mengkonfrontasi presiden asosiasi teritorial, menggunakan hinaan seperti "pengecut" untuk mengkritik mereka atas peran mereka dalam penolakan RFEF untuk mendaftarkan kedua pemain di atas.
Presiden baru RFEF Rafael Louzan, meski hadir dalam acara tersebut, tetap bersikap tenang dan tidak memberikan komentar spesifik atas perilaku Laporta. Dia hanya mengatakan: "Kami menghormati keputusan CSD dan akan mengevaluasi situasi ketika informasi lebih rinci tersedia."
Sementara itu, Barcelona nampaknya berusaha meminimalisir dampak insiden tersebut. Dani Olmo dan Pau Victor - dua pemain utama dalam insiden tersebut, sama sekali tidak terkait dengan kontroversi di tribun penonton dan hanya fokus pada pertandingan.
Tim kemudian menang 2-0 melawan Athletic Bilbao untuk melaju ke final, namun kegembiraan kemenangan dibayangi oleh perilaku Laporta yang tidak pantas.
Reaksi berlebihan Laporta tak hanya merusak reputasi Barcelona, tapi juga membuat banyak pihak mempertanyakan cara dia memimpin klub. Ini bukan pertama kalinya Laporta dikritik karena pernyataan dan tindakan kontroversialnya.
Banyak pendapat yang mengatakan, sebagai presiden salah satu tim sepak bola terbesar di dunia, ia perlu berperilaku lebih profesional dan standar agar tidak mempengaruhi citra klub. Pertanyaannya apakah Laporta akan mengambil hikmah dari kontroversi tersebut, atau akan terus membiarkan emosi mengambil alih sehingga mencoreng citra FC Barcelona?