Alat Musik tradisional Pantun Bambu

Alat Musik tradisional Pantun Bambu
Sumber :
  • kabarpandeglang.com

Olret – Alat Musik tradisional Pantun Bambu, Kesenian Pantun Bambu merupakan suatu kebudayaan atau tradisi sebuah bangsa yang menjadi jati diri bangsa ini. Sebab dengan adanya tradisi serta budaya ini kita tahu siapa kita sebenarnya dan berasal dari manakah kita ini. Budaya dan tradisi Nusantara, mulai dari sabang sampai merauke memang sangatlah banyak.

Istri Adalah Ratu Dalam Rumah Tangga, Bukan Pembantu!

Dari segi budaya pada bahasa, pakain, kuliner, hingga upacara keagamaan ada semua di Indonesia ini. Dan salah satu budaya yang akan kami perkenalkan kepada teman-teman semua di sini adalah Kesenian Pantun Bambu yang berasal dari Banten ini.

Sudah kewajiban kita untuk mengetahui akan semua ini. Karena kita adalah bangsa yang besar dan Bangsa yang besar tentunya akan selalu menghargai budaya dan tradisi beserta sejarahnya.

9 Cara Menghasilkan Uang dari YouTube, Tak Mudah Tapi Bisa Dipelajari

Jangan sampai hal ini membuat kita tidak tahu tentang Kesenian Pantun Bambu dari Banten. Bisa jadi besok atau lusa kita sudah tidak akan pernah lagi mengenal atau melihatnya. Jika bukan kita yang melestarikan adat dan budaya serta tradisi di Indonesia ini, maka siapa lagi?

Kesenian Pantun Bambu merupakan salah satu kesenian yang bisa dibilang masih bertahan di Provinsi Banten. Alat musik tradisional ini dibuat dari ruas-ruas bambu yang diamater rata-rata 10 sentimeter serta memiliki panjang 80 sampai 100 sentimeter.

Jungkook BTS Menjadi Solois K-pop Pertama yang Melampaui 5 Miliar Streaming Spotify

Terdapat dua ruas dengan lubang berada di tengah serta berlidah dengan tiga buah senar bernada empat tangga nada. Cara untuk memainkan alat musik Pantun Bambu ini dengan cara dipukul.

Pantun Bambu biasanya dimainkan oleh satu grup yang minimal memiliki 3 buah pantun bambu. Masing-masing memiliki fungsi berbeda semisal sebagai pantun melodi gendang tepak, pantun bas gendang bung, atau pantun ritme gendang blampak.

Pada awalnya Pantun Bambu dimainkan pada saat istirahat setelah bekerja di sawah. Tetapi seiring perkembangannya, alat musik pantun bambu sering sekali dipakai sebagai alat musik dan dimainkan tentunya pada pertunjukan kesenian yang ada di Jawa Barat.

Pernah kemudian pada kisaran tahun tahun 2001, Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Cilegon mengakuisisi alat musik tradisional pantun bambu ini. Hal ini wajar-wajar saja karena memang kebanyakan Pantun Bambu bisa ditemukan di Cilegon ataupun Banten raya dan sekitarnya.

Alat musik tradisional pantun bambu juga dapat kita mainkan dengan dikolaborasikan bersamaan alat musik tradisional Banten lainnya, semisal dengan patingtung, rudat ataupun terbang gede. Pantun bambu juga dapat difungsikan untuk mengiri pertunjukan tari ataupun pengiring lagu.

Diharapkan, alat musik tradisional seperti ini tetap bisa dimainkan oleh masyarakat sekitar yang ada. Bahkan jika bisa seluruh Indonesia tetap memainkannya. Kenapa? Karena ini merupakan warisan budaya nasional yang tetap harus dilestarikan. Peran pemuda sekarang sangatlah penting oleh karenannya.