Kisah Nabi Musa: Kemarahan Nabi Musa Kepada Nabi Harun Dan Bani Israil

Kisah Nabi Musa
Sumber :
  • u-repot

Olret –Semua kisah Nabi selalu banyak mengandung hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik oleh umat manusia. Begitu juga dengan kisah Nabi Musa, banyak kisah dan mukzijatnya. Seperti dilansir dari akun Youtube Pijar Studio yang menjelaskannya secara detal dan lengkap.

Lakukan 6 Rutinitas Ini Jika Ingin Menjadi Pria yang Sukses!

Dalam al-qur'an Allah subhanahu wa ta'ala berfirman

وَاِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَاَنْجَيْنٰكُمْ وَاَغْرَقْنَآ اٰلَ فِرْعَوْنَ وَاَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَ

4 Zodiak yang Terus Memelihara Taman Romantis dengan Pasangan

Dan (ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu, sehingga kamu dapat Kami selamatkan dan Kami tenggelamkan (Fir‘aun dan) pengikut-pengikut Fir‘aun, sedang kamu menyaksikan.  (Surah Al-Baqarah ayat 50)

Kisah Nabi Musa, ketika menyelamatkan Bani Israil dari perbudakan Firaun

Maka Musa  berhasil menyebrangkan Bani Israil dari Mesir mengarah ke Palestina melalui Laut Merah. Dan itulah mukjizat yang sangat Mashur dari Nabi Musa, mampu membelah lautan, dengan tongkatnya tentu dengan izin Allah SWT terbelah 12 jalan di lautan itu. Karena bani israil 12 kabilah.

Apa yang Allah Rencakan Untukmu di Hari Esok, Jauh Lebih Baik Dari yang Kamu Tangisi Saat Ini

Ketika kemudian betul-betul mereka dikejar Firaun dan mereka sudah sampai di ujung lautan. Sementara Firaun itu masih di tengah lautan disangkanya itu jalan biasa bukan lautan yang terbelah.

Ketika betul-betul Firaun dan pasukannya di tengah-tengah lautan. Maka Musa AS, ketika itu berada disampingnya malakul jibril malaikat jibril, yang membentuk seperti manusia menggunakan pakaian putih, kuda putih, serba putih.

Maka kata Jibril tunggu dulu. Biar betul-betul dia sampai di tengah dan semua pasukannya juga sampai di tengah, baru ketika betul-betul ada di tengah kata Jibril, sekarang lah kau pukulkan tongkatmu itu. Maka Musa memukulkan tongkat tiba-tiba lautan menyatu, maka Firaun pun ditenggelamkan Allah subhanahuwata'ala di laut merah ini

Dan Allah abadikan jasadnya, artinya ditemukan jasadnya. Kemudian jasadnya Firaun sampai hari ini menjadi pelajaran dan kisah itu kisah beneran. Kalau anda ingin semuanya ingin melihat Jasad Firaun, jasadnya masih ada di Mesir. Intinya, bahwa Bani Israil diselamatkan Allah SWT, diselamatkan dari kematian.

Setelah itu berangkatlah Bani Israil dibawa oleh Nabi Musa AS menuju arah Palestina.

Di tengah jalan, rupanya mereka melewati sebuah perkampungan yang kampungnya itu penyembah berhala. Sementara mereka sudah mentauhidkan Allah.

Tiba-tiba kemudian salah satu dari kaumnya bani israil ini mengatakan kepada Musa, Wahai Musa jadikanlah untuk kami banyak Tuhanlah, masa 1 Tuhan saja. Maka Musa heran sudah diberikan Hidayah menyaksikan ditenggelamkan Firaun, menyaksikan mukjizat yang banyak dari Musa, sudah mentauhidkan Allah, masih mau kufur.

Makanya Musa AS mengatakan, kalian ini kaum yang bodoh, sudah diberikan Hidayah tauhid mau sesat pula. Akhirnya Musa pun marah kepada Bani Israil.  Ketika Nabi Musa AS sudah berada betul-betul di perbatasan, tinggal masuk saja ke Palestin.

Mereka sudah sampai di padang pasir yang mendekati Palestina dan tidak bisa masuk ke Palestina. Kenapa demikian? Karena memang bumi yang disucikan itu. Palestina itu sudah dikuasai orang lain.

Di mana, tidak mungkin Nabi Musa membawa Bani Israil ke dalam ardhul muqaddasah, bumi yang disucikan Palestina, kecuali harus berperang melawan sebuah kaum yang disebut dengan kaum jababir dari amarikoh.

Musa AS diperintahkan untuk jihad jihad pertama kali Bersama Bani Israil

sebelumnya bani israil tidak pernah berperang. Kalian harus siap-siap perang bertempur merebut Baitul Maqdis, yang ketika itu sangat dipercaya Nabi Musa AS yang menemanimu.

Bahkan yusya bin Nun mengatakan, wahai kaumku, masuklah kalian dari pintu depan pintu kota dan kalau seandainya kalian akan perang maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memberikan kemenangan dan tidak terjadi kekalahan kepada kalian.

Tapi Bani Israil ini ketakutan, pengecut, tidak mau perang, takut mati, akhirnya kemudian mereka mengatakan, selama orang amalio itu masih ada disitu, Kemudian kami harus perang melawan amalikoh Kami tidak akan masuk ke situ.

Kemudian mereka pun lancang kepada Musa dan mengatakan, Eh Musaa kalau engkau ingin perang, sono berangkat sendiri ajak Tuhanmu, perang berdua. Kami menonton di sini. Siapa yang kalah siapa yang menang.

Karena Mereka menolak tidak mau perang, tidak mau berjihad, tidak mengambil Baitul Maqdis. Hal ini pula yang menyebabkan Allah subhanahuwata'ala mengazab Bani Israil dengan cara tidak bisa keluar dari negeri itu tersesat di padang pasir

Tersesat di sebuah negeri yang disebut ardhu teh namanya. Negeri di sebuah padang pasir kering kerontang, tidak ada tanaman, tidak ada tumbuhan, tidak ada air, tidak ada apapun, padang pasir panas yang luar biasa.

Mereka pun di azab oleh  Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan tidak bisa keluar dari situ. Mereka pergi kemana saja ujung-ujungnya ke situ juga, seperti orang yang linglung dan orang bingung.

Di padang pasir itu tidak ada tumbuhan, tidak ada tanaman, tidak ada pepohonan, tidak ada burung, tidak ada apapun. Betul-betul kering kerontang, panas terik luar biasa, mereka tidak bisa keluar dari situ.

Hal ini membuat hidup mereka tersiksa. Nah itulah disebut dengan teh. Berapa puluh tahun mereka diuji oleh Allah? 

Dan Negeri teh itu digambarkan dalam surah al-maidah ayat 26

(Allah) berfirman, “(Jika demikian), maka (negeri) itu terlarang buat mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan mengembara kebingungan di bumi. Maka janganlah eng-kau (Musa) bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu.”

Biarkan saja mereka kebingungan seperti itu, diajak perang tak mau. Akhirnya Allah uji mereka dengan diletakkan di bumi teh bumi kebingungan. Mereka tidak bisa keluar dari situ, terpaksalah mereka tinggal di situ dengan panas terik yang luar biasa.

Dengan kelaparan karena susah cari makanan, binatang buruan pun tidak ada, dedaunan yang akan dimakan pun tidak ada, apalagi buah-buahan. Akhirnya mereka datang kepada Musa AS,  ya Musa kami lapar, kami pengen makan.

Tolonglah berikan kepada kami makanan, berdoalah kepada rabbmu agar diturunkan makanan kepada kami. Nabi Musa AS, walaupun melihat Bani Israil sudah kurang ajar (su'ul adab) kepada nabinya tetap saja Musa itu sabar.

Akhirnya Allah janjikan kepada Bani Israil yang tersesat di ardu teh itu diberikan makanan. Kalau pagi diberikan makanan Man, kalau sore hari diberikan makanan Salwa.

Manna wassalwa, Apa itu manna? dan apa itu Salwa? Ada yang mengatakan bahwa manna itu sejenis madu. Sejenis madu yang bisa dimakan rasanya kayak madu bahkan lebih manis dibandingkan madu dan itu untuk makanan di pagi hari diberikan kepada mereka.

Adapun makanan di sore hari, mereka akan diberikan salwa. Salwa Itu sejenis burung, daging burung.

Meski pun sudah dibantu Nabi Musa dan diperlihatkan berbagai mukzizat tetap saja ummatnya masih banyak yang durhaka dan akhirnya dilaknat oleh Allah.