Kim Bum dan Maudy Ayunda Akan Menjadi Pemeran Utama dalam Film "Tanai Air Kedua"

Kim Bum dan Maudy Ayunda
Sumber :
  • Instagram/panncafe

Olret – Melansir Instagram @panncafe pada Selasa, (29/8/2023), Kim Bum dipercaya untuk berpartisipasi sebagai pemeran utama pria dalam film "Tanah air Kedua". Ia akan berperan sebagai Komarudin dengan nama korea Yang Chil Seong.

Larang Fans Timnas Indonesia Nobar Timnas U-23, MNC Grup 'Dirujak' Netizen

Sementara itu, Kim Bun akan beradu peran dengan artis cantik tanah air, Maudy Ayunda yang berperan sebagai istri Komarudin, seorang perempuan asli Garut. Film "Tanah Air Kedua" adalah bentuk peringatan ke-50 atas terjalinnya hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan.  

Syuting film ini akan dilakukan di Garut dan Korea Selatan, dan dimulai pada bulan Oktober mendatang. Film "Tanah Air Kedua" bercerita tentang perjuangan Yang Chil Seong, seorang warga negara Korea yang tinggal di Indonesia pada masa Perang Dunia II.

Pratama Arhan Peluk Mesra Azizah Usai Cetak Gol Kalahkan Korea Selatan

Yang Chil Seong adalah pahlawan dari negeri Ginseng karena telah berjuang bersama masyarakat Garut untuk melawan Belanda, setelah Indonesia merdeka dari Jepang. Nama Komarudin sendiri terinspirasi karena masyarakat Garut yang kesulitan melafalkan nama Korea maupun Jepang.

Komarudin memiliki arti cahaya. Sehingga dinilai cocok untuk menggambarkan sosok Yang Chil Seong yang memberikan banyak pengaruh dan menjadi inspirasi saat Indonesia melawan tentara Belanda. Yang Chil Seong juga berperan sebagai tokoh aktif di Cimanuk dalam upaya menghalangi jalur penjajah Belanda.

Membedah Peran Kim Hee Ae di Drakor The World of the Married

Di bidang peperangan, ia memiliki kemampuan membuat rakitan bom, merakit peluru, dan pengetahuan-pengetahuan lainnya yang diperlukan untuk melawan penjajah. Karena kemampuannya ini, Komarudin pun mendapat ancaman dari Belanda, hingg ia terus menjadi buronan penjajah yang merasa terancam.

Setelah berdedikasi dan berjuang dengan segala kemampuannya, Yang Chil Seong akhirnya  tertangkap dan gugur karena dieksekusi pada tahun 1949 di Kerkoff, Garut. Jasadnya pun kemudian dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Garut.

Halaman Selanjutnya
img_title