Lewat Papua Future Project, Bhrisco Jordy Dudi Padatu Memulai Berantas Buta Huruf
- astra
Olret – Papua memang terkenal dengan keindahan alam yang sangat menawan. Siapa yang tak jatuh cinta dengan Raja Ampat, Taman Nasional Wasur dan berbagai destinasi alam yang membuat jatuh cinta.
Bukan hanya cinta, kandungan alamnya yang kaya dan membuat negara lainnya ada yang ingin menjadikannya sebagai bagian dari mereka. Memang Papua masih menjadi salah satu kawasan Indonesia bagian timur yang belum mendapatkan pendidikan yang layak jika dibandingkan dengan Jawa dan daerah lainnya.
Siapa Bhrisco Jordy Dudi Padatu?
Mungkin tidak banyak yang mengenalnya karena bukan seorang influancer di media sosial. Dia juga bukan Youtuber yang memberikan informasi keindahan alam di Papua. Namun jika kamu ingin mengetahui masalah pendidikan di Papua.
Bhrisco Jordy Dudi Padatu orang yang tepat untuk mendapatkan informasi tersebut. Dia adalah salah satu penerima apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards tahun 2022 Bidang Pendidikan, sebuah ajang penghargaan dari Astra--bagian dari PT Astra International Tbk.
Hidup belasan tahun dan lahir di Jayapura, tepatnya pada 09 September 2022. Dia tentu saja paham betul budaya dan kualitas pendidikan yang ada disana karena melihat secara langsung kualitas pendidikan di daerahnya.
Hal inilah yang membuatnya memiliki ide yang sangat kreatif dan bermanfaat bagi pelajar yang ada disana. Pada akhirnya, lewat pengalaman hidup dan hati yang ikhlas serta ingin memajukan tanah kelahirannya, ia pun berinisiatif untuk mengajak para anak muda di daerah Manokwari yang tertarik pada bidang pendidikan untuk mendirikan sebuah komunitas yang bernama "Papua Future Project" (PFP).
Program "Papua Future Project" (PFP)
Tak bisa dipungkiri memang, jumlah buta huruf yang ada di Papua jauh lebih tingga dibandingkan dengan pulau-pulau yang ada di Indonesia lainnya. Hal inilah yang membuat dia mendirikan komunitas Papua Future Projec pada juli 2021.
Papua Future Project" (PFP) merupakan wadah pemberi akses pendidikan bagi anak-anak dari daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T) yang tidak memiliki kesempatan merasakannya.
Komunitas ini secara khusus mengangkat isu literasi di daerah tertinggal di wilayah Papua Barat. Dengan moto “Every Child Matters”, program ini berfokus dalam menyediakan akses pendidikan secara inklusif sebagai target jangka panjang melalui program bimbingan belajar literasi gratis dan donasi buku bacaan kepada anak-anak asli Papua yang tinggal di daerah dengan angka buta huruf yang tinggi.
Benar adanya bahwa lewat pendidikan adalah salah satu cara mencerdaskan anak bangsa dan bisa meninggalkan jerat kemiskinan juga. Setidaknya, dengan memiliki pendidikan yang baik dan berkualitas. Kita lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang layak atau bisa membangun daerah masing-masing dengan ilmu yang ada.
Karena dengan adanya ilmu, tentu saja semua pekerjaan akan mudah dilakukan dengan hasil yang maksimal jika dibandingkan dengan tanpa pengetahuan sama sekali. Apalagi lagi saat ini, dengan akses internet yang sangat mudah, kita bisa menimbah ilmu dengan mudah.