Dulu Aku Mencintaimu Dengan Tulus Namun Kini Kulupakan Engkau Dengan Bismillah
- pixabay.com/id/users/ptksgc
Olret – Dear, kasihan hatimu jika terus berharap kepada manusia. Kasihan ragamu yang lelah karena sesuatu yang belum tentu milikmu. Kasihan waktumu yang habis digunakan sia-sia untuk memikirkan orang yang belum tentu sayang padamu.
Dear, cukup hanya Allah saja yang bersemayam dihatimu. Jangan kau berikan hatimu lagi pada dia yang belum Halal bagimu.
Jangan biarkan lagi mereka memenuhi hatimu walaupun ada Allah didalamnya. Sudah saatnya waktu dan kenangan baru. Hapus segala tentang dia dihati dan dipikiranmu. Mulailah jalani hidup dengan semestinya.
Apa yang sekarang engkau jalani, rasakan, orang lain tak pernah peduli. Kau lah satu-satunya yang bisa peduli dirimu, bukan orang lain.
Dear, ikhlaskan semua bayang tentangnya. Hapus segala kenangan dengan dekatkanlah diri kepada Allah. Jalani aktivitasmu seproduktif mungkin. Agar dia berhasil kau hapus dari kehidupanmu.
Hingga kau tanamkan dalam hati 'Kulupakan engkau dengan Bismillah'. Semua yang diucap dengan Bismillah, insyaAllah akan berhasil. Karena dibalik kenangan yang menyesakkan akan ada kisah baru yang indah hingga kau lupa bahwa kau pernah terluka ♥️
Bisa Jadinya Nanti Kamu Memang Sulit Membuka Hati Karena Belum Bisa Move On.
"Kak Ri, saya pengen segera nikah tapi ko sulit ya mau melupakan mantan & membuka hati untuk orang lain?"
Emang susah ya kalo ingin membuka hati tapi bayang-bayang mantan masih menghantui. Tentang dia yang selalu muncul meskipun sadar kamu tidak mungkin berjodoh dengannya.
Seharusnya kesadaran itu cukup untuk membuatmu melupakannya. Meskipun hati masih seringkali berharap ada takdir lain yang berbaik hati sesuai keinginanmu.
Dan adakalanya begitu. Takdir tak selalu berpihak pada inginmu. Dan seharusnya kamu menerima meskipun sulit. Belajar mengikhlaskan ketetapan Allah ya. Untuk melupakan seseorang kamu bisa belajar mencintai sosok lain yg masih ada harapan untuk berjodoh.
Karena jelas dengan masa lalu kamu tak akan berjodoh, maka kamu perlu mencari peluang lain yg meskipun rasanya tak sama seperti sebelumnya minimal dia bisa membuatmu lebih baik.
Kalo kamu terus mempertahankan dia yg jelas tak mungkin menjadi jodohmu. Kamu tak akan pernah bisa membuka lembaran baru apalagi bahagia. Move on lah, sadarlah! Seingin apapun jika bukan jodoh maka selamanya tak akan pernah bersama.
Hanya luka yg akan didapatkan jika dipaksakan. Tutup hatimu dari masa lalu. Minta sama Allah agar dihapuskan dia dari kehidupanmu. Minta sama Allah agar dibukakan pintu hatimu untuk seseorang yg baru yg lebih baik.
Baca doa move on ya.
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي، وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
.
“Kita milik Allah semata dan sesungguhnya hanya kepada-Nya semata kita kembali. Ya Allah berilah aku pahala dalam musibah yang menimpaku, dan berilah aku ganti yang lebih baik daripada musibah yang telah menimpa.” ~ HR. Muslim
Biar makin mantep move-on nya, jangan lupa baca buku saya ya. Yang belum punya, yuk cek di story saya sekarang ?
Artikel ini merupakan status instagram @riri.abdillah dan @gumammuslimah. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk follow dan share ya.
****
Sebuah Rindu, Dari Perempuan Yang Selalu Mendoakanmu
Untuk objek rindu,
Di sebuah kanvas hitam milik semesta, tarian kembang api menghiasi malamku dengan meriah. Berisik dan meletup-letup. Aku hanya memandangi dari jendela, sambil sesekali mengetuk-ngetuk kaca.
Tentang siapa yang berpesta, aku tidak peduli. Tapi mengapa harus di malam ini? Ini kan bukan tanggal 31 Desember, ini bukan pergantian malam tahun baru, arlojiku juga tidak menunjukkan pukul 00:00.
Tapi semesta selalu saja bisa membuatku merindukanmu lewat berbagai cara. Meriahnya langit dan ritual malam tahun baru seperti ini misalnya.
Kalau ingatanmu belum buyar, tepat pukul 00:00 di sebuah malam pergantian tahun, kita mengakhiri dan mengawali perpindahan ini dengan sebuah doa. Tidak ada yang pernah tahu apa isi doa dari masing-masing kita, kecuali Dia yang Maha Tahu.
Begitu rahasia, begitu sederhana, sedang kita hanya mengimani serta mengamininya tanpa perlu saling bertanya. Lalu kamu duduk merapat ke sisiku, sambil menyanyikan lagu-lagu yang begitu manis untuk didengar telinga.
Seisi dunia mungkin sedang berpesta, berlomba untuk menjadi yang paling ramai atau mungkin sibuk dengan membalas ucapan-ucapan selamat tahun baru. Tapi aku suka dengan cara kita menikmatinya.
Doa, petikan gitar, lagu-lagu cinta, secangkir teh milikku dan kopi pahit milikmu, cukup kamu dan aku, itu sudah lebih dari standar kebahagiaan. Bukankah sesederhana itu seharusnya?
Bicara tentang kita, aku percaya tentang rencana Tuhan yang luar biasa yang tak pernah bisa diprediksi oleh kepala. Bicara tentangmu, ada ucapan syukur untuk setiap adamu yang selalu menitipkan bahagia dan ‘nyawa’ baru untuk hati.
Bicara tentangku, ada sesuatu yang belum pernah kuungkapkan sebelumnya. Bahwa aku menyadari rasa itu, yang pelan-pelan merasuk, yang pelan-pelan cukup mengusik hatiku, yang diam-diam kusimpan. Bahwa benar, aku mencintaimu.
Bahwa benar, namamu masuk dalam doa-doa yang kupanjatkan kepada Tuhan. Salahkah jika hari ini aku merindukanmu lebih dari hari kemarin? Aku hanya tidak ingin terburu-buru, aku hanya tidak ingin mengatur segalanya sesuai rencanaku, karena bukankah Tuhan lebih tahu?
Aku percaya jika kita ditakdirkan untuk bersama, pasti kamu dan aku tidak akan kemana-mana. Aku percaya bahwa Tuhan lebih ahli menyatukan dua hati.
Aku tidak ingin khawatir, aku tidak ingin takut dan resah, karena aku percaya segalanya akan baik-baik saja. Jika aku bisa, kamu pun juga harus ya? Aku percaya, jika belum diberikan Tuhan berarti kita belum siap menerimanya. Jadi aku berdoa, agar kita sama-sama dipersiapkan untuk saling memiliki dan saling mencintai.
Aku merindukanmu, pria kesayanganku. Di balik malam yang begitu ramai, semoga Tuhan mendengar doaku agar kita memiliki doa yang serupa. Semoga disana, kamupun juga sedang menyelipkan namaku dalam doamu. Semoga disana, kamu juga sedang terusik dengan rindu.
Dari perempuan yang selalu mendoakanmu