5 Hal yang Harus Diketahui Setiap Muslim Tentang Berita Palsu
Dalam kenyataan saat ini, istilah 'berita palsu' menjadi arus utama karena banyaknya disinformasi online. Bayangkan, pada tahun 2018 saja, ada lebih dari 1,8 miliar situs web!
Selain itu, penggunaan platform media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Whatsapp, telah mengubah cara kita berkomunikasi dan berbagi informasi secara dramatis. Dengan derasnya arus informasi saat ini, bagaimana kita tahu apa yang baik, positif dan sehat untuk kita konsumsi?
2. Berita palsu mengeksploitasi perhatian kita yang terbatas
Mengingat banyaknya informasi yang kita konsumsi setiap hari, kita cenderung berlatih membaca dangkal. Dengan demikian, berita palsu mengeksploitasi kebiasaan ini.
Perangkap penyebaran informasi yang belum diverifikasi adalah dalam cara informasi itu dibuat dan didekorasi. Konten dengan headline yang catchy atau judul yang terlalu didramatisasi, yang dibumbui dengan ayat-ayat Al-Qur’an atau potongan Hadits atau kutipan dari ulama tampaknya kredibel di mata pembaca.
Ketika kita melihat sesuatu yang sejalan dengan keyakinan kita, kita langsung mempercayainya. Itu kemudian diterjemahkan sebagai dorongan – atau kekuatan – bagi kita untuk bertindak berdasarkan itu. Sebagian besar waktu, kami berbagi.