Jangan Membuka Aib Sendiri, Apalagi Aib Orang Lain. Dosanya Besar
Olret – Jangan jadi golongan “mujahir“. Allah sudah menutup aibnya tetapi dia sendiri yang buka dan membagikan keburukan sendiri.
Mungkin kita sering membuka aib kita sendiri dengan orang lain dengan berbagai alasan. Ada yang mengatasnamakan curhat supaya lega, namun ada juga yang bangga dengan sengaja supaya ada bahan obrolan. Lantas bagaimana pandangan islam terhadap orang yang suka membuka air sendiri.
Dalam ajaran Islam, Allah swt senantiasa menutupi kesalahan hambanya di siang hari dan di malam hari. Setiap hamba diberi kesempatan untuk bertobat dari kesalahan yang dilakukannya di pagi hari, dan kesalahannya di malam hari. Nabi saw bersabda:
((كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إلا المُجَاهِرِينَ، وَإنَّ مِنَ المُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ باللَّيلِ عَمَلًا، ثُمَّ يُصْبحُ وَقَدْ سَتَرَهُ اللهُ عَلَيهِ،
فَيقُولُ: يَا فُلانُ، عَمِلتُ البَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا، وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ، وَيُصبحُ يَكْشِفُ ستْرَ اللهِ عَنْه)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ
Setiap umatku akan diampuni, kecuali mereka yang terang-terangan melakukan dosa. Meskipun begitu, mereka yang terang-terangan berdosa di malam hari tetap ditutupi aib dan dosanya hingga pagi hari. Namun ada yang justru menceritakan aib dan dosanya dan berkata: “Tadi malam aku melakukan ini dan itu. Allah telah menutupinya namun dirinya sendiri yang membuka aibnya itu.”