Perawan Lebih Utama Dari Janda, Ini Hadist Tentang Memilih Calon Pasangan
- freepik.com
Olret – Ternyata Islam juga tak tinggal diam dalam hal menentukan kriteria calon pasangan, ada banyak arahan yang diberikan kepada umat agar di kemudian hari setelah berjalannya kehidupan berkeluarga tidak timbul hal-hal yang membuat kecewa di antara masing-masing pihak.
1. Kebaikan Beragama Sebagai Kriteria Utama
Untuk poin ini sudah dibahas di artikel sebelumnya dan bisa kamu baca selengkapnya di sini.
a. Apakah Harus yang Hafal Qur’an?
Konotasi “Solih atau Solihah” sebenarnya bermakna luas, kata tersebut mengemas seluruh kebaikan dalam satu kata. Maka jika seorang wanita mendambakan calon pasangan yang Solih, sudah pasti dia harus laki-laki yang baik, santun, menjaga lidahnya, menjaga pandangannya, amanah, menjaga shalat, rajin sedekah, dan lain-lainnya.
Pemahaman bahwa makna konsisten menjaga agama adalah dengan menjadi penghafal al Quran ini yang kemudian menyempitkan makna kesalihan. Orang solih tidak selalu orang yang hafal Qur’an, bisa jadi dia adalah orang yang rajin bersedekah, baik kepada tetangga, jujur, menjaga shalatnya, tapi belum menghafal quran walau satu juz. Orang seperti ini masih masuk dalam kriteria orang yang menjaga agamanya dan layak untuk diperebutkan tentunya.
2. Perawan Lebih Utama Dari Janda
Bagi setiap laki-laki yang hendak menikah disarankan mencari perempuan yang perawan, namun ini bukan juga sebuah kewajiban dalam agama. Hal ini juga boleh saja berlaku untuk wanita, dimana mereka juga bisa mengutamakan lamaran dari laki-laki perjaka.
عَلَ يكُمْ بِِلَْبْكَارِ فَإِنََُّّنَّ أَعْذَبُ أَفْوَاهًا وَأَنْتَقُ أَرْحَامًا وَأَرْضَى
بِِلْيَسِيرِ
Hendaklah kalian menikah dengan perawan, karena mereka lebih segar mulutnya, lebih banyak anaknya, dan lebih ridha dengan yang sedikit.” (HR. Ibnu Majah)
Hadist serupa juga disebutkan dalam riwayat Ahmad, yang bunyinya:
تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِ ن مُكَاثِرٌ بِكُمُ الَُمَمَ يوَْمَ الْقِيَامَةِ
Dari Anas bin Malik radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Nikahilah wanita yang pengasih dan subur, karena aku berlomba dengan umat lain dengan jumlah kalian". (HR. Ahmad)
a. Bagaimana Jika Janda/Duda yang menjadi Pilihan?
Tidak ada larangan dalam Islam jika seseorang telah menambatkan hatinya kepada orang yang sudah duda ataupun janda. Hadist yang menyarankan untuk memilih selain keduanya itu hanyalah bersifat afdhaliyah atau yang lebih utama.
Sebagaimana Ketika Jabir bin Abdillah memberitahu Rasulullah SAW bahwa dirinya akan segera menikah dengan seorang janda, maka Rasulullah SAW sempat mempertanyakan :
فَهَلاَّ تَزَوَّجْتَ بِكْرًا تُلاَعِبُهَا وَتُلاَعِبُكَ ؟
Kenapa kamu tidak menikahi perawan saja sehingga kamu bisa bermain-main dengannya dan dia bisa bermain-main denganmu? (HR. Bukhari Muslim).
Artikel ini dilansir dari buku yang ditulis oleh Firman Arifandi,, LL.B., LL.M dengan judul Serial Hadist Nikah 1 : Anjuran Menikah & Mencari Pasangan. Semoga ilmunya bermanfaat dan buku beliau juga semakin laris. Bagi kamu yang ingin membeli bukunya, bisa langsung menghubungi nomor WhatsApp 0852 8264 3935
Firman Arifandi. Pria asal Bondowoso, Jawa Timur yang berusia tiga puluh satu tahun ini lahir pada tanggal 2 Juli 1987.