Harga Selama Aku Masih Berjuang, Bila Tidak Ku Akan Pergi Darimu
- google image
Olret – “Sayangnya aku juga hanya manusia biasa yang bisa lelah dan putus asa, apalagi saat semuanya kamu abaikan”
Sekarang aku masih belajar untuk mengalah, belajar tidak menjadi egois, belajar untuk bersabar dan mendinginkan hati yang sering marah dan cemburu. Karena hati ini masih mampu bertahan, perasaan itu masih begitu kuat dan harapan masih terlihat nyata.
Aku akan berusaha mengerti, saat kamu tak punya banyak waktu untukku, mengerti bahwa mungkin masih ada seseorang di hatimu, tetap tersenyum dengan harapan bisa membahagiakanmu, dan berpura-pura bahagia meski hati bingung dan terluka.
Namun jika nanti sudah waktunya semua pembelajaran dan pengertian itu sampai batas, saat rasa lelah dan putus asa menghampiri, dan pilihan meninggalkanmu muncul. Maka kamu lah yang harus mengerti bahwa ternyata diabaikan itu sakit, disia-siakan itu membunuh secara perlahan dan aku tetap manusia biasa yang ingin bahagia bersamamu ataupun tidak.
Kamu Harus Mengerti Bahwa Aku Mengalah Dari Egois, Berusaha Bersabar dari Rasa Amarah Dan Cemburu, Karena Aku Merasa Hubungan Itu Masih Penting, Tapi Akan Ada Saatnya Itu Tak Lagi Berarti.
Kamu memintaku untuk selalu mengalah tanpa mau peduli benar salahnya aku, aku mencoba untuk mengerti. Kamu memintaku untuk mengerti bahwa kamu ingin bebas dengan siapa saja, ingin melakukan hal apa pun yang kamu suka, tanpa peduli perasaanku, aku berusaha menuruti.
Hingga saat kamu mengatakan bahwa ternyata kamu masih belum bisa melupakan seseorang yang ada di hatimu, aku masih berusaha memahami dan menahan rasa cemburuku. Kamu masih membandingkanku dengan orang lain, melihat orang lain lebih baik diriku, aku berusaha tetap tersenyum dan membuktikan diri.
Kamu tahu kenapa? Itu karena saat ini, kamu adalah yang terpenting, membuatmu bahagia dan bangga adalah hidupku dan menjaga hatimu agar tak terluka adalah tujuanku.
Namun seiring waktu, saat aku tersadar bahwa aku sendirian, saat rasa sepi itu menggerogoti hati, dan tangis itu bahkan sudah tak mau keluar lagi, maka mungkin kamu sudah tak lagi berarti seperti yang sudah sudah.