Seberapa Besarpun Gajimu Akan Ludes, Bila Memang Tidak Berkah
- google image
Olret – Ada yang pernah bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, mata pencaharian (kasb) apakah yang paling baik?”. Beliau menjawab, “Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur (diberkahi).” (HR. Ahmad 4: 141, hasan lighoirihi).
Kita dapat mengambil pelajaran penting bahwa para sahabat tidak bertanya manakah pekerjaan yang paling banyak penghasilannya. Namun yang mereka tanya adalah manakah yang paling thoyyib (diberkahi).
Sehingga dari sini kita tahu bahwa tujuan dalam mencari rezeki adalah mencari yang paling berkah, bukan mencari manakah yang menghasilkan uang paling banyak. Karena penghasilan yang banyak belum tentu berkah. Demikian penjelasan berharga dari Syaikh ‘Abdullah bin Sholih Al Fauzan dalam Minhatul ‘Allam, 6: 10.
Rezeki halal walau sedikti, itu lebih berkah daripada rezeki haram yang banyak. Rezeki haram itu akan cepat hilang dan Allah akan menghancurkannya.
Oleh karena itu hendaknya kita selektif dalam mencari pekerjaan dengan menjauhi profesi yang menjerumuskan kita dalam kekufuran (meninggalkan sebaik-baik aturan, yaitu hukum Allah), kezaliman, dan kemaksiatan. Yang sedikit namun halal dan berkah itu jauh lebih baik daripada yang haram meski melimpah.