Kisah Amad Diallo: Dari Korban Perdagangan Manusia Hingga Jadi Bintang Muda MU
- thethao247.vn
Olret – Amad Diallo adalah salah satu talenta muda paling menjanjikan di Man Utd, namun hanya sedikit orang yang tahu bahwa ia melalui perjalanan sulit dari masa kecil yang tidak bahagia di Pantai Gading hingga bersinar di Liga Premier.
Tersenyumlah di tengah tantangan
Amad Diallo
- getty image
Setiap hari di pusat pelatihan Carrington, Amad Diallo tampil penuh semangat. Ia menganggap dirinya sebagai sosok yang selalu ceria, bercanda, dan membawa energi positif bagi semua orang.
Hal itu terlihat jelas di lapangan, di mana Diallo menorehkan prestasinya yang luar biasa, terutama hat-trick impresifnya pada laga melawan Southampton dini hari tanggal 17 Januari 2025.
Erik ten Hag, pelatih kepala Man United, pernah meminjamkan Amad Diallo agar bisa mengembangkan lebih banyak pengalaman. Saat kembali ke Man Utd, pemain ini tidak hanya menunjukkan bakat luar biasa tetapi juga menunjukkan kemampuan beradaptasi yang beragam.
Pelatih Ruben Amorim menyebutnya sebagai talenta hebat meski bertubuh kecil, namun posisi baru Diallo dalam formasi 3-4-3 membantunya bersinar, meski sebelum mengemban tugas tersebut, hal tersebut bukanlah tantangan yang mudah.
Masa kecil yang penuh gejolak, korban perdagangan manusia
Amad Diallo
- thethao247.vn
Hanya sedikit orang yang tahu bahwa perjalanan Amad Diallo menuju sepak bola Eropa dimulai dengan kisah yang memilukan.
Dia diperdagangkan dari Pantai Gading ke Italia ketika dia masih sangat muda, membawa dokumen palsu bersama dua orang yang bukan orang tua kandungnya. Berkat itu, Amad Diallo berkesempatan bergabung dengan Boca Barco dan kemudian Atalanta.
Kejadian itu kemudian terungkap, Diallo harus membayar denda sebesar 48.000 Euro karena dokumen palsu. Meski diperlakukan tidak adil, Diallo tidak membiarkan hal tersebut mempengaruhi semangatnya. Dia memilih untuk melihat ke masa depan daripada membenamkan dirinya dalam masa lalu yang kelam.
Titik balik karir
Amad Diallo bergabung dengan Manchester United dengan nilai transfer sebesar 37 juta poundsterling, angka yang sangat besar untuk seorang pemain muda. Namun untuk pengembangan menyeluruh, ia dipinjamkan ke Rangers dan Sunderland.
Di Sunderland, Diallo bermain sangat impresif, sehingga mengumpulkan pengalaman berharga di lingkungan sepakbola yang keras. Diallo adalah orang yang paling memahami betapa pentingnya hal ini, ia berbagi:
"Saya telah banyak menjadi dewasa berkat bisa bermain secara reguler. Ini membantu saya menjadi lebih siap ketika saya kembali ke Manchester United.”
Kembali ke Old Trafford, Diallo terus tampil impresif, terutama gol penting ke gawang Liverpool di Piala FA. Meski mengalami cedera lutut di awal musim, ia tidak patah semangat dan kembali tampil lebih kuat di penghujung musim.
Persahabatan dan inklusi
Amad Diallo
- getty image
Amad Diallo tidak hanya menonjol di lapangan tetapi juga orang yang mudah bergaul dan banyak membangun hubungan baik dengan rekan satu tim.
Ia pernah dekat dengan Shola Shoretire, saat ini bermain untuk PAOK dan menjalin persahabatan dengan pemain muda seperti Kobbie Mainoo, Alejandro Garnacho, dan Rasmus Hojlund.
Selain itu, hubungan dengan senior seperti Bruno Fernandes atau Paul Pogba juga membantunya belajar banyak pengalaman berharga.
Di luar lapangan, Diallo juga mendapat dorongan dari legenda sepak bola Pantai Gading Didier Drogba. Dukungan dari masyarakat sekitar menjadi motivasi besar bagi Amad Diallo untuk terus berkembang.
Masa depan cerah
Amad Diallo
- getty image
Dengan kemampuan bermain di banyak posisi, mulai dari gelandang serang, striker sayap, hingga bek sayap kanan, Amad Diallo menjadi pemain ideal dalam sistem taktis fleksibel Ruben Amorim.
Diallo telah berlatih untuk meningkatkan kebugaran dan menyempurnakan keterampilannya sejak bergabung dengan Sunderland, membantunya bersaing secara adil dengan para bintang di skuad.
Saat ditanya soal masa depannya, Diallo tak segan mengutarakan keinginannya bertahan lama bersama Manchester United dengan mengatakan:
"Saya siap bermain di posisi apa pun yang dibutuhkan tim. Tujuan saya adalah memberikan yang terbaik dan menang bersama tim.”