Buntut Panjang Kasus Trail Adventure Ranca Upas, Petani Budidaya Edelweis Murka
- Instagram @indoflashlight
Olret – Akibat kegiatan Trail Adventure yang membuat viral, kawasan bunga Edelweis Rawa yang terancam punah di Ranca Upas rusak parah. Rangkaian kegiatan Ranca Upas Trail Adventure 2023 yang diselenggarakan oleh komunitas motor trail beberapa waktu lalu, dari awal hingga akhir memang menyisakan polemik dan ketidakpuasan peserta karena kurang sigapnya panitia. Selain ketidakpuasan peserta terhadap panitia, dampak yang lebih besar dari kegiatan Ranca Upas Trail Adventure 2023 ini membuat alam di sekitar Ranca Upas atau jalur lintasan rusak parah.
Arahan Jalur lintasan yang kurang jelas menyebabkan motor trail memasuki area kebun warga yang salah satunya milik Mang Uprit, petani yang sedang membudidayakan bunga Edelweis Rawa. Akibatnya lahan yang ditanami Edelweis Rawa hancur tak bersisa, dan menyebabkan dirinya marah besar karena untuk menghijaukan kembali membutuhkan waktu lama.
Melansir dari akun Instagram @indoflashlight, memperlihatkan video Mang Uprit murka dengan keadaan lahan tempat budidaya Edelweis yang menjadi seperti kubangan lumpur. Padahal sudah ada papan peringatan di sekitar area untuk tidak memasuki apalagi merusak area budidaya.
"Assalamu'alaikum, buat teman-teman semuanya, termasuk panitia acara event trail Ranca Upas, khususnya PERHUTANI yang memberikan kebijakan dan memberikan ijin, lihat nih dampaknya! Seperti ini hancur penampakannya. Dan lokasi ini meskipun banyak rumput, tetapi bunga ini sudah ada, saya perbanyak lagi, saya budidaya. Sedangkan Bunga ini di dunia ini cuma tumbuh di dua tempat, termasuk di Indonesia pun hanya tumbuh di Ranca Upas dan danau Ciharus. Menghijaukan lokasi ini susah, butuh waktu lama, Anda pure-nya hanya ke bisnis, tidak peduli lingkungan. Sebelum kejadian ini, plang (papan peringatan) ini sudah ada. Buat yang tersinggung, silakan bertemu bicara langsung sama saya, saya ada di kios Ranca Upas, tempat jualan bunga. Meski pun ini awalnya bunga dari alam, saya tanam lagi, saya perbanyak lagi, saya budidaya, saya mencari keuntungan dari bunga ini bukan semata-mata hanya demi keuntungan, tapi saya juga melestarikan. Biar bunga ini bukan hanya sekadar cerita, tapi tetap lestari. Biar Anda paham! Lihat nih, hancur semua, paham tidak kalian? Maaf saya emosi. Terima kasih salam hijau!"
Begitu kata-kata Mang Uprit dalam video berdurasi kurang lebih empat menit, yang menumpahkan kekesalannya.