Krause : In Human Kiss, Kisah Cinta Segitiga Dengan Balutan Horor Krasue (Khuyang)
Dilain tempat Ting melihat anaknya tidak ada di ranjang. Lalu Ting membangunkan suaminya dan suaminya langsung meminta pertolongan kepada kelompok pemburu khuyang. Ternyata anaknya Ting dibawa oleh Khuyang yang tak lain merupakan Sai itu sendiri. Karena khuyangnya sangat cepay, mereka tidak bisa menembak dengan tepat sasaran. Tiba-tiba khuyang itu menghilang seketika.
Salah seorang pemudah muncul dengan membawa bayi Ting. Melihat hal tersebut, Ting akhirnya merasa tenang ketika bayinya tidak jadi dimakan oleh si khuyang. Disisi lain Noe yang sedang berada di sawah melihat khuyang menuju ke rumah Sai. Melihat hal itu, Noi langsung mengambil tangga untuk mengecek keadaan dari Sai.
Dibutakan Oleh Cinta, Noi yang Terkejut Mengetahui Bahwa Sai Adalah Khuyang, Tetap Memilih Berdiri Di pihak Sai. Kadang Cinta Memang Segila Itu.
Noi pun sangat terkejut ketika melihat Sai adalah Khuyangnya. Ketika Sai sudah kembali menjadi manusia, ia melihat Noi yang sedang mengintip dari jendela. Noi pun terjatuh dari tangga karena tidak menyangka apa yang dia lihat tersebut. Sai mengetahui menjadi seperti itu akhirnya bersedih. Keesokan harinya, Sai kembali ke klinik namun dirinya tidak menemukan Noi. Mungkin Noi pergi karena shock atas kejadian kemaren.
Benar saja, ternyata Noi berada di sebuah kuil untuk meminta bantuan kepada biksu. Biksu itu menjelaskan bahwa khuyang tidak melukai manusia. Khuyang tercipta dari ilmu hitam yang membuat mereka menjadi hantu yang seram. Khuyang perempuan biasa disebut kharasui sednagkan lelaki disebut krahang. Dari percakapan ini, Noe ini harus mengikuti kata hatinya sendiri. Apakah akan membunuhnya atau tidak?
Ketika Noi pulang, ternyata Noi mencari seekor ayam untuk diberikan kepada Sai dimalam hari. Malam harinya Sai lagi-lagi menjadi khuyang seperti hari biasanya dan Noi pun memberikannya ayam supaya Sai tidak keluar dari kamar.
Di pagi hari sai sangat gembira ketika melihat Noi sudah ada di klinik. Dia langsung memeluk Noi karena merasa khawatir dengan kejadian kemaren. Mereka berdua lalu pergi ke suatu tempat untuk menenangkan diri mereka. Noi mengatakan kepada Sai untuk bertingkah seperti orang-orang pada umumnya agar mereka tidak dicurigai oleh warga desa.