4 Efek Samping Mengkonsumsi Biji Wijen Secara Berlebihan

efek samping biji wijen
Sumber :
  • freepik.com

Kesehatan, Olret – Dengan semua manfaat kesehatan yang terkandung dalam biji wijen, biji wijen dapat menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Oleh karena itu, pastikan untuk mengkonsumsi dalam jumlah sedang dan tidak mengabaikan efek samping apa pun. Di bawah ini adalah efek samping yang paling umum dari biji wijen.

1. Alergi

efek samping biji wijen

Photo :
  • freepik.com

Biji wijen menempati urutan ke-9 dalam daftar makanan alergi paling umum di dunia, membuat alergi biji wijen lebih umum daripada yang Anda kira.

Gejalanya dapat berkisar dari muntah ringan, mual, atau sakit perut hingga reaksi anafilaksis yang parah. Anafilaksis adalah kondisi yang mengancam jiwa yang menyebabkan kesulitan bernapas, pembengkakan saluran napas, dan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.

Gejalanya meliputi rasa gatal yang berlebihan, ruam, dan pembengkakan pada mata dan persendian. Ini akan membutuhkan bantuan medis segera dan bisa berakibat fatal.

2. Masalah Ginjal

Biji wijen mengandung oksalat, yang dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal pada individu yang rentan. Jika Anda memiliki riwayat batu ginjal atau berisiko, disarankan untuk membatasi asupan makanan tinggi oksalat, termasuk biji wijen. Ini akan membutuhkan bantuan medis segera dan bisa berakibat fatal.

3. Interaksi Obat

Biji wijen dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, terutama obat pengencer darah, diabetes, dan tamoxifen. Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut, mengalami gangguan pendarahan, atau menderita diabetes, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda sebelum meningkatkan konsumsi biji wijen.

4. Kepadatan Kalori

Biji wijen tinggi lemak dan kalori. Meskipun menawarkan manfaat kesehatan, konsumsi berlebihan tanpa mempertimbangkan ukuran porsi dapat berkontribusi pada penambahan berat badan. Moderasi adalah kunci saat memasukkan biji wijen ke dalam makanan.

Informasi yang terkandung dalam artikel ini hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat kesehatan atau medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lain yang memenuhi syarat mengenai pertanyaan apa pun yang mungkin kamu miliki tentang kondisi medis atau tujuan kesehatan.