3 Fakta White Coat Hypertension, Benarkah Akibat Kesalahan Orang Tua?

Ilustrasi pemeriksaan tekanan darah oleh dokter
Sumber :
  • https://www.pexels.com/@pavel-danilyuk

Orlet - Disadur dari yankes.kemkes.go.id White Coat Hypertension merupakan kondisi peningkatan tekanan darah ketika pasien berada di rumah sakit atau poliklinik, saat hendak diperiksa oleh dokter, namun ketika kembali ke rumah atau sedang tidak berhadapan dengan tenaga medis tekanan darah mereka kembali normal.

Tak hanya itu, dalam studi PAMELA, pasien dengan White Coat Hypertension akan mengalami peningkatan kadar gula darah atau mengalami penyakit diabetes dalam 10 tahun. Salah satu penyebabnya karena kecemasan dan stress seperti takut disuntik, takut dengan hasil pemeriksaan

Fenomena medis satu ini juga dikhawatirkan dapat berprogres menjadi Sustained Hypertension atau hipertensi yang menetap. Inilah sejumlah fakta terkait White Coat Hypertension yang meskipun awalnya tidak berbahaya namun jika berkelanjutan perlu diwaspadai.

1. Mendadak Stress saat Kunjungan ke Dokter

Melawar dari situs resmi halodoc, ketika kita berada dalam situasi stress dapat membuat tubuh menghasilkan gelombang hormon, yang mana hormon-hormon tersebut untuk sementara meningkatkan tekanan darah sehingga menyebabkan jantung berdetak lebih cepat serta pembuluh darah menyempit.

Orang yang mengalami White Coat Hypertension, mempunyai kegelisahan tersendiri ketika harus melakukan pemeriksaan medis oleh seorang dokter. Kegelisahan tersebut kerap diiringi rasa takut berlebihan hingga menyebabkan tekanan darah menjadi naik tanpa terkendali.

2. Trauma Masa Kecil

Sebaiknya para orang tua harus memahami bahwa kata-kata, kalimat sepele yang diucapkan mengandung kekuatan luar biasa. Seperti persepsi yang telah tertanam dalam benak anak-anak sejak kecil yaitu ditakut-takuti dengan membawa-bawa nama dokter. Contohnya, "Awas jangan nakal-nakal nanti disuntik dokter, sakit!" Dan lain sebagainya.

Penderita White Coat Hypertension ini banyak mendapatkan persepsi buruk tentang tenaga medis bahkan sejak usia dini sehingga menimbulkan reaksi negatif perihal dokter ketika dia tumbuh dewasa. Apalagi jika ditambah dengan mengalami pengalaman traumatis di masa lalu terkait pelayanan kesehatan. Kondisi tersebut jelas memperparah kecemasan yang ditimbulkan.

3. Perlu Penanganan

Seperti yang sudah disebutkan diawal bahwa White Coat Hypertension berpotensi menjadi hipertensi menetap yang sangat berbahaya bisa menyebabkan komplikasi gangguan kesehatan lain seperti penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung, gagal ginjal, penyakit vaskular perifer, kerusakan pembuluh darah retina.

Oleh karena itu, agar tidak mengalaminya secara berkelanjutan langkah pertama adalah memiliki kesadaran apabila kita memang mengalami White Coat Syndrome. Mempelajari dan mempraktikkan tekhnik relaksasi sebelum dan ketika kunjungan dokter berlangsung, konseling untuk mengatasi ketakutan dan kecemasan, rutin melakukan pemeriksaan kesehatan supaya terbiasa dengan lingkungan medis, perbanyak berbincang dengan dokter mengenai perasaan kita agar mereka dapat memahami dan menyesuaikan selama pemeriksaan.

Demikianlah sejumlah fakta terkait White Coat Hypertension yang tidak boleh sembarangan kita anggap biasa, terutama memperhatikan kalimat dalam mendidik anak agar kelak tidak berpengaruh pada kesehatannya.