5 Alasan Mengapa Orang Lanjut Usia Lebih Berisiko Mengalami Depresi
- freepik.com
Olret – Masyarakat Thailand telah memasuki masyarakat lansia penuh sejak tahun 2021 dan akan memasuki masyarakat super lansia pada tahun 2031, yaitu dengan jumlah penduduk berusia 60 tahun atau lebih, lebih dari 28 persen total penduduk di negara tersebut.
Namun bersiap menghadapi berbagai permasalahan. Hal ini menyusul membludaknya lansia di kota yang belum terlihat jelas sebagaimana mestinya. Padahal sebenarnya, para lansia membutuhkan perawatan baik secara mental maupun fisik.
Karena ini adalah zaman yang harus menghadapi perubahan di segala aspek. Tidak ada masa depan yang diharapkan yang ada hanya masa kini dan masa lalu yang dirindukan.
Fakta bahwa para lansia harus menghadapi perubahan pada saat yang bersamaan. Secara fisik, mental, dan sosial, mengatasi hal tersebut bukanlah perkara mudah bagi orang-orang di usia ini.
Terutama psikologis di mana emosi dan perasaan mungkin sangat rapuh. Apabila hal ini sulit diatasi maka akan berakibat buruknya kesehatan mental dan dapat menyebabkan depresi pada lansia.
Hal inilah yang perlu dicermati oleh anggota keluarga mengenai perilakunya. Apakah ada yang berbeda dari aslinya? Jangan hanya mendengarkan keluh kesahnya dan bersikap kesal. Karena bisa memicu risiko bunuh diri. Jangan terlalu jahat. Anda akan merasakannya ketika Anda tua.
“Depresi pada Lansia” adalah penyakit mental yang terjadi pada lansia yang timbul karena perasaan kecewa, kehilangan, kerinduan akan masa lalu atau hal-hal yang hilang dalam hidup. Termasuk sulitnya menerima perubahan.