Part 7 : Teror Pasangan Pendaki Mistis di Gunung Ciremai

Pendakian Gunung Sumbing via kaliangkrik
Sumber :
  • ngayap.com

Olret – Cerita sebelumnya bisa kamu baca di Part 6 : Teror Pasangan Pendaki Mistis di Gunung Ciremai

Tubuhku menggigil tak terkendali. Tidak sedikitpun aku mampu bergeser. Makhluk itu terus menatapku, wajahnya yang penuh darah nampak berkilat saat tertimpa cahaya bulan. Dibelakangku, jubah hitam Nyi Linggi nampak bergoyang tertiup angin. Dari sudut mataku, kulihat tangannya bergerak hendak meraihku.

Tak mampu bergerak, mataku membelalak dengan ngeri saat jari-jari pucatnya menyentuh pundakku. Dengan kalut aku mencoba mengingat doa apa saja, tapi pikiranku yang panik tak mampu mengingat satu doa pun. Aku mampu menguasai lagi tubuhku saat kudengar bunyi kepakan sayap lewat ditelingaku. Seekor gagak hitam terbang diantara aku dan Nyi Linggi lalu hinggap diatas nisan kuburan Ayu.

Kepala burung itu bergerak-gerak. Matanya yang hitam seakan melihat padaku. Lalu tiba-tiba dia berkaok dengan kencang dan terbang kearahku. Aku berteriak ketakutan sambil menutupi wajah dengan tangan mencoba menghindari cakaran burung hitam itu.

Tapi dia lewat begitu saja, dan disaat yang bersamaan terlepas juga kuku Nyi Linggi yang menancap dipundakku. Sadar, aku segera beringsut ke samping dengan cepat menghindari gapaian tangan Nyi Linggi, lalu dengan kaki gemetar aku berbalik arah dan berlari secepat yang aku mampu.

Aku berlari tak tentu arah. Kabut kelabu menghalangi pandanganku. Yang kupikirkan hanyalah bergerak terus sejauh mungkin.

Membayangkan tangan pucat Nyi Linggi menggapai punggungku membuat seluruh tubuhku gemetar.  Sebuah siluet hitam muncul mendadak didepanku, tak mampu menghindari, aku terjatuh berguling-guling ditanah. Aku langsung bangkit, waspada. Mataku nyalang melihat sekeliling berusaha mencari sosok Nyi Linggi dan Mahkluk darah tadi. Mereka tidak terlihat di mana-mana, sekelilingku hanya kabut tebal. Tidak juga terdengar suara apapun.