Eksplore Garut : Catatan Perjalanan ke Leuwi Tonjong Garut, Viewnya Menakjubkan
- idris hasibuan
Olret – Setelah puas dengan Curug Nyogong, kami pun akhirnya memutuskan untuk menjelajahi curug selanjutnya. Sebenarnya, tujuan kami selanjutnya adalah Curug Jagapati yang menghabiskan kurang lebih 2 jam dari lokasi kami.
Kamu juga bisa membaca cerita perjalanan olret lburan di artikel Explore Garut : Cerita Perjalanan ke Curug Nyogong, Airnya Selalu Abadi
Namun karena rasa penasaran dari tim leader kami, kami pun akhirnya menjelajahi curug yang masih dekat dengan Curug Nyogong dengan jarak kurang lebih 40 menit.
Kami pun mengikuti google map namun selalu di arahkan berputar dan tak jelas. Sehingga akhirnya, bertanya ke warga sekitar dan diberikan petunjuk arah yang jelas.
Warga tersebut pun menjelaskan bahwa untuk menuju Leuwi Tonjong tidak bisa menggunakan mobil travel karena jalanan yang curam dan sempit. Dia pun menyarankan kami untuk menggunakan jasa ojek.
Awalnya kami hanya mengiyakan, sehingga akhirnya kembali bertemu dengan bapak tersebut dan mengikutinya.
Setelah cukup lama, kami pun akhirnya sampai ke parkiran dan dilanjutkan dengan naik ojek. Oh iya, memang benar sekali jalanan yang curang sangat tidak rekomendasi dengan mobil demi keselamatan.
Gerbang Selamat Datang Leuwi Tonjong, Dengan Jalanan yang Menurun
Setelah sampai dan berkumpul kembali di depan gerbang masuk leuwi tonjong dan membayar tiket masuk sebesar Rp. 10.000 ribu per orang, kami pun langsung masuk yang dimulai dengan jalanan setapak yang bagus dan nyaman.
Setelah berjalan kurang lebih 10 menit, kami pun menemukan jalan tanah dengan kontur yang sangat kering karena memang musim kemarau.
Sepanjang perjalanan, kami juga disuguhkan dengan pepohonan yang rindang serta hasil perkebunan warga. Sesekali, kami juga bertemu dengan warga sekitar yang sedang sibuk dengan pekerjaannya.
Perjalanan masih panjang dan tak berujung, kami pun masih terus melanjutkan perjalanan, selangkah demi selangkah sehingga waktu yang semakin panjang. Jalanan yang kami lalui pun mulai bermcam-macam, mulai dari jalanan tanah sehingga anak tangga.
Awalnya anak tangganya sangat bersahabat dengan kaki, namun seiring berjalannya waktu, ternyata anak tangga tak habis-habis sehingga rasa lelah pun mulai menyapa. Beruntungnya, memang udara yang sejuk karena pepohonan membuat kami tetap semangat untuk melanjutkan perjalanan.
Suara Aliran Sungai yang Deras, Bebatuan yang Besar Hingga Bukit yang Tinggi menjadi Daya tarik utama Leuwi Tonjong
Leuwi Tonjong berada di Desa Jayamukti, Kec. Cihurip, Kabupaten Garut, Jawa Barat
Tak terasa, waktu berjalan begitu lambat dan akhirnya kami pun sampai di Leuwi Tonjong. Dari jauh kelihatan seperti sungai yang sangat tenang dan bebatuan di pinggir sungai. Namun semakin dekat, Leuwi Tonjong pun menunjukkan pesonanya yang tiada tara.
Leuwi Tonjong ini merupakan aliran dari air terjun di atasnya dan sangat pendek, namun daya tariknya justru alirannya yang membentuk kolam renang abadi dengan warna hijau tosca.
Bukan hanya warna airnya yang indah, leuwi tonjong di apit oleh dua tebing yang tinggi sehingga membuatnya semakin menarik. Langit biru, warna airnya hijau tosca dan dingin, diapit tebing adalah daya tarik utamanya.
Jika kamu melihat ke arah belakang atau tepatnya tempat air mengalir dari leuwi tonjong ini, kamu akan disuguhkan dengan pemandangan aliran sungai yang mirip dengan di baduy.
Setelah puas dengan Leuwi Tonjong, perjuangan yang sesungguhnya adalah menaiki anak tangga yang jumlahnya sangat banyak untuk kembali ke gerbang masuk.
Olret – Setelah puas dengan Curug Nyogong, kami pun akhirnya memutuskan untuk menjelajahi curug selanjutnya. Sebenarnya, tujuan kami selanjutnya adalah Curug Jagapati yang menghabiskan kurang lebih 2 jam dari lokasi kami.
Kamu juga bisa membaca cerita perjalanan olret lburan di artikel Explore Garut : Cerita Perjalanan ke Curug Nyogong, Airnya Selalu Abadi
Namun karena rasa penasaran dari tim leader kami, kami pun akhirnya menjelajahi curug yang masih dekat dengan Curug Nyogong dengan jarak kurang lebih 40 menit.
Kami pun mengikuti google map namun selalu di arahkan berputar dan tak jelas. Sehingga akhirnya, bertanya ke warga sekitar dan diberikan petunjuk arah yang jelas.
Warga tersebut pun menjelaskan bahwa untuk menuju Leuwi Tonjong tidak bisa menggunakan mobil travel karena jalanan yang curam dan sempit. Dia pun menyarankan kami untuk menggunakan jasa ojek.
Awalnya kami hanya mengiyakan, sehingga akhirnya kembali bertemu dengan bapak tersebut dan mengikutinya.
Setelah cukup lama, kami pun akhirnya sampai ke parkiran dan dilanjutkan dengan naik ojek. Oh iya, memang benar sekali jalanan yang curang sangat tidak rekomendasi dengan mobil demi keselamatan.
Gerbang Selamat Datang Leuwi Tonjong, Dengan Jalanan yang Menurun
Setelah sampai dan berkumpul kembali di depan gerbang masuk leuwi tonjong dan membayar tiket masuk sebesar Rp. 10.000 ribu per orang, kami pun langsung masuk yang dimulai dengan jalanan setapak yang bagus dan nyaman.
Setelah berjalan kurang lebih 10 menit, kami pun menemukan jalan tanah dengan kontur yang sangat kering karena memang musim kemarau.
Sepanjang perjalanan, kami juga disuguhkan dengan pepohonan yang rindang serta hasil perkebunan warga. Sesekali, kami juga bertemu dengan warga sekitar yang sedang sibuk dengan pekerjaannya.
Perjalanan masih panjang dan tak berujung, kami pun masih terus melanjutkan perjalanan, selangkah demi selangkah sehingga waktu yang semakin panjang. Jalanan yang kami lalui pun mulai bermcam-macam, mulai dari jalanan tanah sehingga anak tangga.
Awalnya anak tangganya sangat bersahabat dengan kaki, namun seiring berjalannya waktu, ternyata anak tangga tak habis-habis sehingga rasa lelah pun mulai menyapa. Beruntungnya, memang udara yang sejuk karena pepohonan membuat kami tetap semangat untuk melanjutkan perjalanan.
Suara Aliran Sungai yang Deras, Bebatuan yang Besar Hingga Bukit yang Tinggi menjadi Daya tarik utama Leuwi Tonjong
Leuwi Tonjong berada di Desa Jayamukti, Kec. Cihurip, Kabupaten Garut, Jawa Barat
Tak terasa, waktu berjalan begitu lambat dan akhirnya kami pun sampai di Leuwi Tonjong. Dari jauh kelihatan seperti sungai yang sangat tenang dan bebatuan di pinggir sungai. Namun semakin dekat, Leuwi Tonjong pun menunjukkan pesonanya yang tiada tara.
Leuwi Tonjong ini merupakan aliran dari air terjun di atasnya dan sangat pendek, namun daya tariknya justru alirannya yang membentuk kolam renang abadi dengan warna hijau tosca.
Bukan hanya warna airnya yang indah, leuwi tonjong di apit oleh dua tebing yang tinggi sehingga membuatnya semakin menarik. Langit biru, warna airnya hijau tosca dan dingin, diapit tebing adalah daya tarik utamanya.
Jika kamu melihat ke arah belakang atau tepatnya tempat air mengalir dari leuwi tonjong ini, kamu akan disuguhkan dengan pemandangan aliran sungai yang mirip dengan di baduy.
Setelah puas dengan Leuwi Tonjong, perjuangan yang sesungguhnya adalah menaiki anak tangga yang jumlahnya sangat banyak untuk kembali ke gerbang masuk.
Tiket Masuk dan Fasilitas Leuwi Tonjong
Tiket Masuk Leuwi Tonjong Rp. 10.000 per orang
Fasilitas : Warung, Toilet dan perahu.