One Day Trip, Indahnya Curug Cipamangkis dan Curug Cibegang

Curug Cipamangkis
Sumber :
  • Viva/Idris Hasibuan

Olret – Menjelajahi Bogor tak akan pernah habisnya. Selain dekat dengan Jakarta, Bogor menyimpan pesona curug di dalam hutan-hutan lebatnya. Seperti ini kali, kami pun berhasil mengabadikan keindahan Curug Cipamangkis dan Curug Cibegang di Kaki Gunung Batu Jonggol.

One Day Trip di Bogor, Meski Jauh di Ujung Jonggol Dengan Jalanan Berliku-Liku, Nyatanya Curug Cipamangkis Tetap Menjadi Idola di Jonggol Bogor.

Perjalanan menuju curug cipamangkis

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Sebenarnya banyak wisata curug yang lebih dekat dengan Jakarta jika dibandingkan dengan daerah Jonggol. Sebut saja Curug Cikuluwung yang berada di Kaki Gunung Salak. Namun, ada kesan dan kepuasan sendiri ketika mengunjungi curug yang lebih sulit di jangkau.

Setelah melintasi jalan raya bogor kemudian di lanjutkan menuju arah Cilengsi yang di penuhi dengan truk dengan container, berselimut debu sepanjang perjalanan menjadi hal yang tak terlupakan. Namun, setelah mendekati kawasan Curug Cipamangkis, semua akan terbayar dengan tuntas.

Sebelum genap langkah kaki memasuki kawasan area curug ini, tak ada salahnya kamu sejenak untuk menikmati secangkir kopi di bawah hutan pinus. Obrolan para bapak-bapak kesepian yang sedang menikmati seruput demi seruput kopi, dengan lihai menggoda penjual kopi yang sudah menjanda.

Oh iya, hampir sebagian penjual kopi cantik ini menjadi janda (info dari cece warkop), mungkin saja karena memang akses di daerah sini sangat sulit. Seperti tak ada sinyal dan jauh dari perkotaan.

Namun, bagi kami itu justru hal yang menarik, jadi tak perlu berlama-lama dengan media sosial. Bukankah menghabiskan waktu bersama sahabat dengan obrolan ngadol-ngidul itu adalah nikmat Tuhan yang harus di syukuri.

Puas Dengan Hangatnya Kopi di Tengah Hutan Pinus, Kami Pun Melanjutkan Perjalanan Menuju Curug Cipamangkis.

Curug Cipamangkis

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Rasanya waktu cepat berlalu, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Curug Cipamangkis. Setelah tiket masuk sudah di tangan, saatnya eksplore setiap titik keindahan curug ini. Kaki melangkah perlahan, di mulai dengan jalanan yang datar lalu kemudian semakin menanjak.

Langkah kaki di atas bebatuan dan kerikil semakin cepat, meski sesekali hembusan nafas terasa sesak. Maklumlah, jarang sekali olahraga, sehingga kadang membuat badan membengkak seperti anak gajah. Tak lama kemudian, suara air terjun dibalik pepohonan pun terdengar dengan indah.

Curug Cipamangkis dengan ketinggian sekitar 15 meter ini ternyata benar menjadi idola. Sangat banyak pengunjung yang sedang menikmatinya. Ada yang sedang asyik mandi, foto-foto atau sekadar bermain air di pinggir. Semuanya merasa bahagia dan tenang. Tak ada kesedihan di raut setiap pengunjung.

Setelah puas dengan menikmati curug, kami pun melanjutkan perjalanan menuju rumah pohon. Karena selain curug yang indah, ternyata ada rumah pohon juga. Kami menikmati setiap pemandangan lanscape alam yang sangat menawan.

Lalu kami pun memutuskan bergegas untuk turun. Langkah kaki yang sudah penat, rasanya memang pas untuk di pijit. Untungnya, disini ada kolam ikan yang bisa memakan sel-sel kulit mati. Jadi menikmati cubitan demi cubitan ikan sekaligus refleksi. Oh sungguh pengalaman yang tak terlupakan.

Selalu Ada Pengalaman yang Tak Terlupakan Ketika Nyasar, Seperti Ketemu Curug Cibegang di Kaki Gunung Batu Jonggol.

Perjalanan menuju curug cibegang

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Awalnya kami memutuskan untuk pulang langsung ke Jakarta, namun di tengah perjalanan kami nyasar dan tak sampai jalan yang di tuju. Tak sengaja plang curug cibegang tersenyum indah seolah berkata, Halo sobat, yakin gak mau eksplore keindahan kami?

Tertarik dengan foto yang ditawarkan baliho kecil tersebut, kami pun sepakat untuk eksplore curug cibegang tersebut. Di mulai dengan jalanan curam dengan bebatuan untuk menuju kawasan parkirnya. Lalu kami masih harus berjalan sekitar 40 menit lagi untuk menikmati curug ini.

Meski jauh dan melelahkan, selama perjalanan tak akan menyesal. Kami ditemani oleh sungai kecil dan padi-padi yang sedang menguning yang siap panen. Sejauh mata pun mata memandang, terlihat dengan jelas gagahnya pegunungan di Bogor sebut saja Gunung Gede.

Setelah daerah sawah, ternyata kami harus menyelinap masuk hutan lagi. Dan tak ada satu pun yang ingin berwisata kesana, hanya ada dua orang yang sudah pulang dari curug tersebut. Dengan tetap yakin, kami pun melanjutkan perjalanan jalanan setapak yang semakin terjal.

Akhirnya kami pun sampai ke curug cibegang. Dan ternyata ada juga pengunjung lain berjumlah 5 orang yang sedang asyik foto-foto dan mandi. Sekumpulan anak-anak yang hobby eksplore curug juga. Kami memutuskan hanya sebentar disini, karena memang airnya sangat kecil. Tapi tetap tak ada penyesalan ketika berkunjung kesini.