Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau Nan Mempesona
Rumah Gadang di bagian pinggir ada bagian yang berundak. Fungsinya untuk keluarga itu berkumpul, yang dituakan akan berada paling puncak dan makin turun sesuai status. Di versi rumah lain ada juga yang dibuat tidak berundak.
Di bagian dalam rumah Gadang ada kamar kamar yang berukuran kecil berjejer dari ujung ke ujung. Seseorang yang baru menikah akan menempati kamar/bilik paling ujung kemudian akan bergeser ketika ada anggota keluarga lain yang menikah. Ketika sampai di kamar ujung si keluarga ini sudah harus pindah dari rumah Gadang ini. Kalau seseorang itu kaya maka tidak perlu sampai di ujung baru keluar, bisa saja segera pindah. Maksud kamar dibuat kecil agar mengingatkan suami untuk rajin bekerja.
Ketika menjamu tamu, yang punya rumah akan menghadap ke dalam sedangkan tamu menghadap keluar. Tujuannya selain supaya tamu tidak melihat ke bilik, juga agar supaya yang punya rumah mudah memberi kode ke juru masak jika ada yang perlu ditambah.
Di luar rumah Gadang, ada rumah Gadang versi kecil yang digunakan untuk menyimpan padi. Struktur rumah Gadang tahan terhadap gempa karena tidak menggunakan semen dan paku hanya menggunakan pasak.
Berikutnya adalah tentang harta. Harta dibedakan menjadi dua yaitu harta pusaka tinggi dan harta pusaka rendah.
Harta pusaka tinggi merupakan harta yang diperoleh dari warisan turun temurun. Karena merupakan warisan maka harta ini tidak boleh dijual karena hanya hak pakai bukan hak milik. Boleh disewakan dengan syarat hasil sewa digunakan untuk perbaikan rumah Gadang, mengurus anggota keluarga yang meninggal dan atau untuk membiayai anak yang menikah.
Harta pusaka rendah merupakan harta yang diperoleh bersama (harta gono gini) jadi bebas mau dipakai berdua.