5 Cara Menguatkan Hati Saat Pilihan Hidupmu Selalu Diremehkan

Olret – Semakin dewasa, kamu semakin tahu dan bisa berpikir sendiri apa yang benar-benar terbaik untuk diri juga hidupmu. Meski, orang terdekat –misal orang tua, juga punya pilihan yang menurut mereka baik. Namun, kamu pun tidak salah jika mempunyai keinginan sendiri dalam menentukan masa depan yang kamu punya. 

Misalnya, masalah hubungan, karir sampai pendidikan yang ingin kamu tempuh. Terpenting kamu siap bertanggung jawab sepenuhnya atas pilihanmu dan memastikan jika pilihan itu benar-benar punya sisi baik yang tidak akan membuatmu menyesal. 

Hanya saja, kamu juga harus bersabar saat pertama kali, memilih dan mempertahankan jalan hidup yang kamu inginkan. Kekecewaan orang terdekat kadang berujung pada penolakan secara halus atau terang-terangan. Apalagi, jika kamu mengeluh atau mengalami kegagalan, komentar negatif dan rasa insecure akan kamu rasakan. 

Karena itu, coba terapkan 5 cara ini, agar hatimu lebih kuat dan tegar, saat pilihan hidupmu diremehkan sampai ditolak oleh orang terdekat, khususnya keluarga atau orang tua. 

1. Bertanggung Jawab Pada Pilihan Hidup Yang Kamu Pilih 

Pertama, karena kamu sudah memilih dan memutuskan apa yang menjadi langkah hidupmu selanjutnya. Maka kamu harus bisa mempertanggung jawabkannya sebaik mungkin dengan melakukan yang terbaik semampumu.

Misalnya saja, kamu memutuskan untuk memilih jurusan pendidikan yang berbeda dari keinginan orang tuamu. Maka, tunjukkan jika di jurusan itu, kamu benar-benar belajar dengan baik. jika perlu untuk masuk ke sana, kamu tidak mengandalkan bantuan orang tua (jalur beasiswa atau bekerja sambil kuliah) 

Percayalah, melihat tekad dan niat yang kamu tunjukkan. Hati orang terdekat juga akan luluh dan memberikan restu juga pada akhirnya. Terpenting kamu sudah berusaha meraih mimpi yang kamu kejar dengan sepenuh hati. 

2. Bersabar Pada Segala Komentar Yang Kamu Terima 

Selanjutnya, berusahalah untuk bersabar saat pilihan hidupmu mendapatkan penolakan atau tidak didukung oleh orang terdekatmu. Kamu juga harus mengerti, jika mereka juga merasa kecewa sekaligus khawatir.

Sebab tidak yakin kamu mampu bertahan atau bahagia. jadi, wajar jika orang tua atau keluargamu memberikan komentar negatif atas kekecewaan yang dirasakannya. 

Karena itu, tidak perlu membantah atau menjawab segala komentar itu. cukup tunjukkan buktinya saja, jika kamu bisa bertanggung jawab pada pilihanmu dan tidak akan menyesalinya. Yakin lah, lama-kelamaan kamu juga akan mendapatkan dukungan dan tetap diterima dengan baik dalam keluargamu. 

3. Fokus Belajar dan Buat Pencapaian Diri 

Supaya tidak terus-terusan kepikiran komentar negatif dengan orang-orang terdekatmu. Lebih baik kamu fokus saja dirimu pada jalan hidup yang sedang kamu tata. Buatlah pencapaian diri dan pembuktian yang bisa membuat mereka juga dirimu merasa bangga. 

Sibukkan dirimu dengan hal-hal penting sebagaimana prioritas yang sudah kamu targetkan. Belajar dan terus belajar, serta bangunlah kebahagiaan yang kamu impikan.

Ini hidupmu, kamu punya hak sepenuhnya menentukan kemana nasibmu berjalan, tapi tidak lupa mempertanggungjawabkannya pula. 

4. Jangan Takut Untuk Tetap Menjalin Silaturahmi, Bagaimana pun Respon Yang Kamu Dapat 

Bukan berarti karena pilihanmu berbeda dari keinginan orang terdekatmu. Lalu kamu memutuskan sillaturahmi dengan mereka. Sebisa mungkin, tetap jalin sillaturahmi dengan baik, tetap kunjungi orang tuamu, bahkan tunjukkan segala keberhasilan yang kamu miliki. Tetap merendah sebagai wujud rasa hormatmu. 

Karena bagaimana pun, tanpa orang-orang terdekat itu pula, kamu tidak akan bisa sampai pada tahap seperti sekarang. Bahkan jika kamu mengalami kegagalan pun di jalan hidup yang kamu pilih, jangan merasa ragu untuk pulang ke rumah. Percayalah, bagi orang tuamu kamu tetap anaknya, meski gagal atau berhasilkah dirimu itu. 

5. Apresiasi Dirimu Sendiri 

Supaya dirimu tetap semangat sekaligus tegar melewati segala komentar negative. Apreasiasilah pencapaian kamu sendiri. Mengutip buku The Atlas of Happiness, salah satu cara untuk bahagia adalah dengan menghargai perjalanan dan proses hidupmu :

"Perjalananmu mungkin tidak sedramatis atau semulia perjalanan orang lain, tetapi ini adalah perjalananmu dan menerimanya dapat membantumu bergerak maju."

Kamu sudah berusaha sebaik mungkin sejauh ini. Seberapa besar pencapaian yang kamu dapatkan, tetap layak untuk diapresiasi. Entah berhasil atau gagal, kamu sudah berusaha sebaik mungkin dan belajar dari segala pengalaman. Jadi kamu tidak perlu merasa malu. Terpenting kamu sudah menjalani hidupmu dengan bahagia, penuh rasa syukur dan bertanggung jawab. 

Artikel ini merupakan tulisan Ika Tusiana, salah satu conten creator dari Bapermulu.com