Ya Allah, Ampuni Aku. Tak Dapat Kupungkiri Aku Jatuh Cinta Dengan Suami Sahabatku
- google image
Olret – Setiap malam kumenangis di bawah rembulan.. ditengah kesendirian. Rasa sakit ini tak dapat kusembunyikan lebih lama lagi. Haruskah aku menyatakan cinta dan mengorbankan persahabatanku.. atau... haruskah aku pergi dan memendam rasa ini? Ampuni hamba Ya Rabb..)
Perkenalkan aku Fitri.. Usiaku 35 tahun, aku adalah seorang janda yang ditinggal mati oleh suamiku 13 tahun yang lalu, tanpa anak darinya.. Orang-orang bingung kenapa aku tidak menikah lagi.. entahlah, mungkin aku hanya ingin menjaga kesetiaan dan janji suci kami. Janji itu terasa sangat mudah dijaga.. sampai "orang" itu datang dalam kehidupanku..
Dia adalah Ryan, seorang tentara angkatan darat. dia adalah suami dari sahabat dekatku, Dian.. yang selalu ada disaat aku membutuhkan bantuan...Suatu hari yang lalu, Dian dan Ryan mengajakku liburan ke Gunung Tangkuban Perahu. Aku sendiri bingung kenapa mereka mengajakku, tapi mereka bilang aku sudah dianggap seperti bagian dari keluarga mereka sendiri, yasudah aku menghormati keputusan mereka, meskipun aku sendiri merasa tidak enak.
Malamnya setelah ajakan itu, ada whatsapp masuk dari Ryan..
"Assalamu'alaikum wr.wb... Fit, besok dateng jam 08.00 pagi ya, biar kita berangkat bareng pake mobilku.."
"Waalaikumsalam wr.wb.... Siap Ryan, Ardi sama Tita diajak kan?"
"iya diajak hehe, tapi biar ga rewel mereka duduknya dibelakang bareng sama Dian.. biar ada yang jagain.."
"mm.. eh, terus aku duduk dimana?"
"Fit, besok kamu duduk didepan aja ya, disamping aku.. tenang, Dian ngebolehin ko.."
"ya-yakin?.." tanyaku gugup..
"iya.. udah cepet bobok, besok harus berangkat pagi lhoo.. hehe.."
"ok.. "
"..."
Tak ada balasan.. cuma diread saja... aduhhh kenapa hatiku deg-degan yah.. karena takut menimbulkan fitnah, aku coba telpon Dian, untuk memastikan lagi ...
"Yakin gapapa??"
"Iye iye yakin dah, lu itu udah gua percaya sebagai keluarga gue sendiri.." balasnya dengan logat khas betawinya yang kentall bgt. Logatnya begitu kalau ngomong denganku.
Wah, lampu hijau nih.. eh,tunggu! Astagfirullahaladzim!
kenapa aku kegirangan gini ya?
"Ya Allah.. jauhkanlah hamba dari segala gangguan dan maksiat.. Aamiin" Pintaku kepada Allah..
Akupun kemudian bersiap-siap tidur.. semoga besok aku bisa menjaga sikapku dan pandanganku.. Aamiin..
Perjalanan di dalam mobil terasa cukup canggung, badanku terasa kaku dan membeku, mulutku terasa bisu.. keringat dingin keluar dari dahiku.. Kusempatkan sesekali melihat sekeliling, namun disaat yang bersamaan Ryan melihatku.. Dalam momen sepersekian detik itu aku dapat melihat keindahan bola matanya yang berbinar-binar... Tatapannya seolah perhatian padaku..
"Aduh.. canggung banget" Gumamku dalam hati.
"Fit, kamu gak apa-apa? kok kayak kebingungan gitu??" tanyanya dengan serius..
"eh gapapa kok.. hmm.. itu.. aku.. kebelet mau ke air, hehe.."
"Oh yaudah Pah, kita berenti dulu di pom bensin, sekalian nih aku mau bersih-bersih + buang pampers bekas pupnya Ardi.." Timpal Dian dari belakang.
"Oke siapp mamah sayangg
Olret – Setiap malam kumenangis di bawah rembulan.. ditengah kesendirian. Rasa sakit ini tak dapat kusembunyikan lebih lama lagi. Haruskah aku menyatakan cinta dan mengorbankan persahabatanku.. atau... haruskah aku pergi dan memendam rasa ini? Ampuni hamba Ya Rabb..)
Perkenalkan aku Fitri.. Usiaku 35 tahun, aku adalah seorang janda yang ditinggal mati oleh suamiku 13 tahun yang lalu, tanpa anak darinya.. Orang-orang bingung kenapa aku tidak menikah lagi.. entahlah, mungkin aku hanya ingin menjaga kesetiaan dan janji suci kami. Janji itu terasa sangat mudah dijaga.. sampai "orang" itu datang dalam kehidupanku..
Dia adalah Ryan, seorang tentara angkatan darat. dia adalah suami dari sahabat dekatku, Dian.. yang selalu ada disaat aku membutuhkan bantuan...Suatu hari yang lalu, Dian dan Ryan mengajakku liburan ke Gunung Tangkuban Perahu. Aku sendiri bingung kenapa mereka mengajakku, tapi mereka bilang aku sudah dianggap seperti bagian dari keluarga mereka sendiri, yasudah aku menghormati keputusan mereka, meskipun aku sendiri merasa tidak enak.
Malamnya setelah ajakan itu, ada whatsapp masuk dari Ryan..
"Assalamu'alaikum wr.wb... Fit, besok dateng jam 08.00 pagi ya, biar kita berangkat bareng pake mobilku.."
"Waalaikumsalam wr.wb.... Siap Ryan, Ardi sama Tita diajak kan?"
"iya diajak hehe, tapi biar ga rewel mereka duduknya dibelakang bareng sama Dian.. biar ada yang jagain.."
"mm.. eh, terus aku duduk dimana?"
"Fit, besok kamu duduk didepan aja ya, disamping aku.. tenang, Dian ngebolehin ko.."
"ya-yakin?.." tanyaku gugup..
"iya.. udah cepet bobok, besok harus berangkat pagi lhoo.. hehe.."
"ok.. "
"..."
Tak ada balasan.. cuma diread saja... aduhhh kenapa hatiku deg-degan yah.. karena takut menimbulkan fitnah, aku coba telpon Dian, untuk memastikan lagi ...
"Yakin gapapa??"
"Iye iye yakin dah, lu itu udah gua percaya sebagai keluarga gue sendiri.." balasnya dengan logat khas betawinya yang kentall bgt. Logatnya begitu kalau ngomong denganku.
Wah, lampu hijau nih.. eh,tunggu! Astagfirullahaladzim!
kenapa aku kegirangan gini ya?
"Ya Allah.. jauhkanlah hamba dari segala gangguan dan maksiat.. Aamiin" Pintaku kepada Allah..
Akupun kemudian bersiap-siap tidur.. semoga besok aku bisa menjaga sikapku dan pandanganku.. Aamiin..
Perjalanan di dalam mobil terasa cukup canggung, badanku terasa kaku dan membeku, mulutku terasa bisu.. keringat dingin keluar dari dahiku.. Kusempatkan sesekali melihat sekeliling, namun disaat yang bersamaan Ryan melihatku.. Dalam momen sepersekian detik itu aku dapat melihat keindahan bola matanya yang berbinar-binar... Tatapannya seolah perhatian padaku..
"Aduh.. canggung banget" Gumamku dalam hati.
"Fit, kamu gak apa-apa? kok kayak kebingungan gitu??" tanyanya dengan serius..
"eh gapapa kok.. hmm.. itu.. aku.. kebelet mau ke air, hehe.."
"Oh yaudah Pah, kita berenti dulu di pom bensin, sekalian nih aku mau bersih-bersih + buang pampers bekas pupnya Ardi.." Timpal Dian dari belakang.
"Oke siapp mamah sayangg
Akupun keluar dari WC, di depan sana aku dapat melihat Tita yang berusia 6 tahun sama Ryan.
"Eh Ryan?? Diannya mana?"
"masih di WC tuhh lama banget"
ditengah-tengah percakapan tiba-tiba Tita memegang tanganku dan tangan kanannya memegang tangan Ryan..
"Ayooo!! Pergiii....!!" Teriak Tita memohon kepada ayahnya..
Aduuh aku malu banget, mana rame lagi banyak orang..
"Dek bentar ya tunggu Bunda sama Dek Ardi dulu yaa.." ucap ryan berusaha menenangkan Tita..
"Gamau!!"
"Dek Tita, kalau Bunda sama Dek Ardinya ditinggal, kasian dong nanti mereka gak bisa pulang.." kini gantian aku yang menenangkan..
Titapun terdiam.
"Wah Fit, kamu ternyata cocok ya jadi ibu.."
"eh gimana?"
"emm, enggak.."
Eh beneran yang tadi dia bilang? apa aku gak salah denger.. aduh... Ya Allah.. tolong hamba.. tapi kalau dipikir-pikir, bukankah seorang suami punya jatah 4x untuk menikah lagi?? mungkin bis-.. Astagfirullahalazim, kuberusaha membuyarkan khayalanku.. tak mungkin aku mengkhianati persahabatanku dengan Dian.
Hari-hari telah berlalu, setelah liburan itu.. aku tak bisa berhenti memikirkannya dalam lamunanku, tak bisa mengeluarkannya dalam pikiranku.. disaat yang bersamaan aku tak kuat hati membayangkan jika Dian tahu perasaanku..
aku.. jatuh cinta dengan SUAMI SAHABATKU..
Aku berusaha shalat istikharah.. namun tak ada tanda apapun. Apa benar aku dan Ryan bisa bersama? Apa Ryan juga merasakan getaran yang sama?
aku pusing memikirkannya, hatiku perih dan sakit.. kumenangis dengan air mata tiada akhir.. kuberdoa siang malam memohon petunjuk.. namun belum ada sama sekali pertanda apapun..
Tak mungkin aku merebut suami sahabatku sendiri, meskipun jika Ryan sendiri yang datang kepadaku..
Hari-hari berlalu aku masih kontekan dengan Ryan dan juga Dian, kita masih sering bercakap bersama.. terkadang aku berusaha mengalihkan perhatianku dengan mengabaikan pesan dari Ryan dengan berselancar di Internet.. meskipun sakit sekali mengabaikan orang yang aku cintai..
Pilihanku jatuh untuk membuka Facebook, scroll sana-sini sampai-sampai aku dapat message dari Dian...
"Fit, bisa bantuin aku gak?"
"Apa yang bisa aku bisa bantu Dian??"
"kamu bisa gak beliin buku 101 Kisah Orang yang dikabulkan Do'anya karya Ustadz Abdul Somad untukku??"
"eh iya bisa-bisa.. emang kenapa?"
"maaf ya aku ngerepotin kamu.. aku gak bisa cerita sekarang.. aku pengen banget baca buku itu.. nanti uangnya aku kembaliin.. janji.."
Tumben, ini bukan seperti Dian yang biasanya.. aku mencium gelagat aneh..
"oke Dian, gimana cara pesennya? ini beli lewat online ya?"
"iya, caranya gampang kokk, tinggal pergi ke website TOKOMUSLIM.ID terus isi data diri deh, nanti kamu belinya pake harga PROMO.."
"Wah, siap Dian, kayaknya aku juga sekalian mau beli buat nambah-nambah koleksi buku dirumah, mumpung promo hihi.."
"Fitri.."
"hah? Ya???"
"tolong aku."
"???"
lalu dian Offline dari Facebook dan tidak membalas pesanku.
Dua hari setelah aku memesan buku itu di tokomuslim, bukunya sampai, aku beli dua.. satu buatku dan satu buku pesanan Dian. Wah cepat sekali datangnya! baiklah.. Malam ini akan kuisi dengan membaca tuntas buku tersebut!
Setelah kubaca buku tsb, kini aku paham ternyata ada cara baik untuk berdo'a agar Allah mengabulkannya.. wah,baru tahu aku..
Selesai shalat istikharah, aku mencoba berdoa sesuai tuntunan buku tersebut,
"Ya Allah, tunjukkan lah jika memang kita dapat bersama dan dengan alasannya mengapa.. dan jika tidak dapat bersama.. berilah alasannya mengapa.. karena sesungguhnya kepadaMu lah hamba memohon pertolongan dan petunjuk.. Aamiin..."
akupun berbaring sudah siap untuk tidur, tidak lupa aku me-WA Dian untuk datang kemari karena bukunya sudah bisa diambil dirumahku.
...
*tok* *tok*
"Assalamu'alaikum"
"waalaikumsalam" Kubuka pintu rumahku.. aku kaget bukan kepalang melihat Wajah Dian babak belur..
"ASTAGFIRULLAHALAZIM DIAN... KAMU KENAPA?"
"Ryan fit.. Ryan.." peluk Dian sambil menangis..
"Maksud kamu??"
"iya fit.. ini semua ini perbuatan Ryan..."
"Astagfirullah.. Ryan?? apa... ini jawaban dari do'aku semalam??" Gumamku dalam hati.
Kami berdua duduk bersama diruang tengah, Aku memeluk Dian dengan erat, selagi dia menangis dan menceritakan apa yang terjadi...
Bertahun-tahun telah berlalu, kini Dian telah menjadi Single Mother yang hebat dan kuat membesarkan kedua buah hatinya.. sedangkan Ryan?? dia dicopot dari jabatannya dan kini harus menerima akibatnya dibalik jeruji besi.. kejadian antara Dian dan Ryan tak bisa kuceritakan disini.. namun satu yang pasti, aku bersyukur Allah memberi petunjuk kepadaku.. aku bersyukur aku tidak mempunyai hubungan lebih jauh dengan Ryan.. dan aku bersyukur aku tidak mengorbankan persahabatanku demi cinta monyet sesaat..jika engkau sedang mengalami kebimbangan.. jangan pernah menyerah berdo'a memohon petunjuk.. atau mungkin jika kau bingung mengapa Allah belum memberi petunjuk, mungkin Do'amu masih salah dan banyak yang harus diperbaiki..
Untungnya waktu itu aku sempat baca buku "101 kisah orang yang dikabulkan do'anya" karya UAS ☺Alhamdulillah... semoga kisahku ini menjadi pembelajaran bagi kita semua ya.. jangan lupa LIKE dan SHARE...
Sumber Artikel Fansfage Facebook Toko Muslim