Aromamu Yang Sering Membuat Rindu. Sayangnya Kini Bukan Lagi Milikku
- freepik.com
Ia merutuki dirinya sendiri. Menyalahkan dirinya yang bisa saja menjadi alasan mengapa Jo melakukan hal serupa kepadanya. Pikirannya di penuhi banyaknya kemungkinan- kemungkinan yang berakhir pada tak ia temukan jawaban.
“Karena gue kurang perempuan ya? Terlalu tomboy ya? Gue gak bisa masak ya? Gue sering marah dan kesel sama dia ya? Gue nggak bisa kaya perempuan kebanyakan ya? Gue gak pinter? Gak bisa ngimbangin dia? Gue gak menarik? Apa karena waktu itu sempet LDR karena gue milih resign?”
Pikiran Aura di penuhi hal serupa, Ia hanya terdiam, menatap dirinya pada kaca. Merutuki betapa bodohnya ia. Setelah banyak hal yang terjadi di hidupnya, Aura yang bertemu dengan Jo seperti menemukan apa yang hilang. Ia kemudian berusaha untuk kembali mempercayai Jo, melupakan masa lalunya.
Bagaimanapun yang terjadi, Aura selalu berusaha mempercayai apa yang Jo katakan. Hanya saja, hari itu, saat Aura mengetahui banyak hal yang Jo sembunyikan, kepercayaannya seketika hancur tak bersisa. Ia merasa di permainkan. Hingga kemudian, sakit di dadanya membuatnya tertawa masam.
“Bukankah ini salahmu sendiri? Sejak awal berani melanjutkan hubungan tanpa tahu apa namanya. Sejak awal menaruh hati kepadanya tanpa sisa padahal ia sendiri sudah memperingatkanmu jauh-jauh hari. Jadi sekarang siapa yang salah? Dirimu sendiri Aura. Dirimu sendiri!!”
Aura memeluk dirinya. Menangis. Merasakan begitu sesak dadanya. Sayangnya, walaupun kini ia merasa begitu sakit, ia tak membenci Jo sedikitpun. Sesaknya semakin bertambah, saat disana, masih ia temukan rindunya yang sama besarnya untuk Jo seperti biasa.