Aromamu Yang Sering Membuat Rindu. Sayangnya Kini Bukan Lagi Milikku
- freepik.com
Ponsel Jo berdering. Aura tak menghiraukan karena ia masih berkutat dengan buku baru yang Jo belikan. Hanya saja, Aura menyadari satu hal. Nada deringnya berbeda dari biasanya.
Aura kemudian mengenyahkan pikirannya, lalu kembali larut dalam cerita pada buku yang sedang ia baca. Tak lama kemudian,ponsel Jo berdering untuk yang ke-dua kalinya. Dengan nada dering yang familiar di telinga Aura. Ia yang penasaran kemudian menutup buku, meraih ponsel Jo. Nama ibu tertera pada layar.
“Ibu telpon nih. Mau aku angkat?” tawar Aura. Tetapi belum juga Jo menjawab ia berubah pikiran. “Nggak jadi ah. Malu sama ibu.”
Nada panggilan itu berhenti. Jo yang baru selesai memasak makanan kemudian menghampiri mengambil ponselnya. Melakukan panggilan pada ibu.
“Ayo makan. Udahan dulu baca bukunya.” Jo menarik Aura mendekat. Aura memang selalu lupa diri jika sudah mulai tenggelam dalam buku yang ia baca. Mereka berbincang sembari makan. Sesekali terdengar tawa. Lalu kemudian hening karena mereka kembali fokus pada makanan.
Usai menyantap makanan, mereka pun kembali melanjutkan obrolan. Aura yang sedang merasa begitu bahagia kemudian memeluk Jo erat. “Makasih udah dateng.”