Tidak Semua Kehilangan Bisa Disembuhkan Waktu. Apalagi Jika Rasa Itu Mengendap Begitu Dalam Dan Lama

Belum Move On
Sumber :
  • tiktok @carisalahat

Olret –Bukanlah sikap yang bijak, ketika ada yang meremehkan luka orang lain. Hanya karena tahu jika dirinya belum move on dari luka atau trauma masa lalunya.

Karena tidak semua kehilangan dan luka bisa disembuhkan oleh waktu. Beberapa orang bahkan membutuhkan bantuan medis, ketenangan batin dan rasa ikhlas yang hebat untuk bisa merelakan. 

Ada pula yang benar benar menutup masa lalu dan memilih pergi sejauh-jauhnya agar luka lama tidak pernah teringat dan muncul kembali.

Ada pula yang bahkan menyerah pada takdir kehidupan. Mereka tidak sanggup menanggung rasa sakitnya dan gagal menemukan cara untuk memotivasi diri kembali. 

Tidak Semua Kehilangan Dan Luka Bisa Disembuhkan Waktu. 

Kata orang waktu bisa menyembuhkan segalanya. Yap! Mungkin itu benar. Hanya saja bukan waktu yang sebenarnya punya andil yang besar. Tapi usaha untuk move on dan usaha untuk menerima jalan takdir. 

Nah, tiap orang membutuhkan waktu masing-masing untuk berhasil mengusahakan kedua hal ini. Beberapa orang, ada pula yang sampai membutuhkan bantuan untuk membantu dirinya menerima dan merelakan. 

Kehilangan Memang Hal Yang Biasa Dalam Hidup. Tapi Seberapa Sering, Dekat dan Dalam Pasti Mempengaruhi Tingkatan Rasa Kecewa dan Luka

Seseorang yang sering mengalami kegagalan dan kehilangan jelas berbeda dengan orang yang baru pertama kehilangan. Orang yang kehilangan teman biasa tentu berbeda jika kehilangan seseorang yang paling dekat dan dipercaya. 

Sebab ada harapan yang pupus dan rasa kecewa yang hebat. Selain itu, ada pula sebagian jiwa yang ikut pergi ketika kehilangan seseorang yang dikasihi. Sehingga membuat hidup terasa hampa dan tidak bergairah. 

Karena Itu Jangan Pernah Meremehkan Luka Seseorang. Kamu Tak Tahu Usahanya Untuk Move On dan Bangkit Kembali

Kamu tak tahu berapa lama dan berapa dalam rasa seseorang hingga lukanya juga begitu hebat. Kamu tak benar-benar tahu apa yang sudah dilewatinya hingga dia sulit untuk move on. 

Kamu tidak tahu berapa dalam kecewanya, betapa dia hampir menyerah hingga bisa bangkit kembali dan segalanya soal rasa kecewa ataupun hidupnya. 

Sehingga kamu tidak bisa mengukur atau membandingkan masalah orang lain dengan masalahmu.