Bukan Hidup Orang Lain Yang Lebih Enak, Kitanya Saja Yang Kurang Bersyukur
- https://www.pexels.com/photo/photo-of-a-man-sitting-near-the-windoww-846747/
Olret – Media sosial adalah sebuah kecanggihan di dunia teknologi yang memberikan banyak manfaat, tapi juga berlaku sebaliknya, bisa membawa mudharat kepada kita, jika tidak digunakan dengan bijak. Dan bisa-bisa malah melahirkan juga banyak penyakit hati seperti iri, dengki, hasad, dan sebagainya.
Sebab tidak sedikit orang yang berlaku buruk, nyinyir, bahkan melakukan keburukan yang lebih hanya karena melihat yang nampak di depan matanya. Yang paling banyak adalah memudahkan kita merasa iri dengan hidup orang lain.
Saya pun mengakui kadang mengalami ini. Setelah melihat hal-hal membahagiakan yang dipost orang lain di social medianya, muncullah rasa iri dan berharap hidup saya seperti itu juga. Sekejap diikuti pula dengan pikiran menghakimi diri sendiri bahwa hidup saya sekarang ini menyebalkan, sehingga bagaimana pun caranya saya harus keluar dari keadaan ini agar hidup saya jadi menyenangkan.
Seolah ini semangat yang indah untuk memperbaiki diri. Tapi kalau berlebihan dan tak berhati-hati, kebiasaan merasa iri ini malah bisa mengundang banyak masalah. Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk memulihkan kebiasaan merasa iri ini? Seharusnya setiap kali kita merasa iri, dan jangan persulit dengan mengurusi orang lain, kita harus melakukan hal berikui:
Tolong Berhenti Mencari Bahagia di Luar Diri
Maksudnya Bagaimana? Kita berpikir kita akan bahagia asalkan hidup kita seperti hidup orang lain, terutama seperti yang dipost di social medianya orang. Padahal bahagia bukan soal hal-hal di luar diri, tapi lebih tentang rasa berkecukupan menjalani hidup kita saat ini, dan penuhi hati dengan syukur yang melimpah.