Untukmu Yang Datang Karena Penasaran, Lalu Pergi Tanpa Alasan
- https://unsplash.com/@heftiba
Orang selalu saja mudah penasaran pada hal-hal yang baru. Mudah tertarik, apalagi saat sesuatu yang baru itu terlihat istimewa atau punya sesuatu yang tidak kamu punya. Ketertarikan dan rasa penasaran dalam kisah kita itu, lalu berkamuflase lewat sebutan cinta.
Kamu penasaran, lalu memberikan perhatian. Bertindak, seperti kamu takut untuk kehilangan, memastikan bahwa seorang yang berada di sampingmu akan terbumbung tinggi dalam harapan.
Dan yah, itu berhasil. Aku masuk dalam jebakan. Aku selalu berpikir naif bahwa aku adalah seseorang yang istimewa di hatimu, juga bodohnya berpikir tak akan pernah tergantikan, meski ada dia dan dia di sekelilingmu.
Aku terlalu yakin, dan sombong atas keyakinan itu. Hingga aku lupa memintamu pada Tuhanku, lupa bahwa hati manusia itu bisa berubah dari waktu ke waktu.
Juga benar, kamu juga hadir untuk memberikan pelajaran. Pelajaran bahwa aku sedang begitu percaya diri pada takdir dan diriku sendiri. Pelajaran soal luka dikhianati, karena terlalu mempercayai. Pelajaran, bahwa cinta itu hanya kamuflase dari rasa ketertarikan sementara, sebab kamu tak bisa menerima diriku, termasuk semua sisi dalam hidupku sepenuhnya.
Tapi Layaknya Mentari Pula, Akan Selalu Hadir Seseorang Yang Baru. Mereka Berbagai Rupa, Hingga Di Waktu Yang Tepat, Seseorang Yang Tepat Akan Benar-Benar Di Sisiku.
Kamu bukan yang pertama, juga bukan yang terakhir. Aku sudah pernah terluka dan terkhianati sebelumnya. Dan mungkin akan selalu seperti itu, sampai seseorang yang tepat hadir. Tapi, entah kenapa, kamu yang paling menyakitkan selama kisah itu terjalin. Mungkin, karena harapan itu paling dalam ada padamu, sehingga kekecewaannya pun terasa sangat besar.