Jangan Melupakan Orang yang Menemanimu Di Saat Masa Sulitmu
- freepik.com
Olret – Jangan pernah lupakan orang yang selalu ada menemanimu di saat masa sulit dan bertahan di saat kamu berada di titik terendah.
Sudah lama ya rasanya olret tak memberikan kata-kata mutiara baik yang bersifat motivasi, baper atau pun lainnya. Nah, kali ini, kami akan mengutip berbagai quotes dari instagram Tausiyahku. Semoga ada yang bermanfaat untuk kamu ya.
Sekuat apapun kamu berdoa, maka sekuat itu pertolongan Allah akan datang. Yakinlah ketika memohon, bahwa tidak ada satu pun yang mampu membantu kita kecuali Hanya Allah saja.
Cobalah sesekali bergaul dengan seseorang yang semangat dalam mengejar urusan akhirat. Maka kamu akan merasakan betapa rendahnya kamu yang terlalu sibuk mengejar dunia.
Jika dirimu kaya, maka tampaknya rasa syukurmu bukan kekayaanmu. Jika kamu miskin maka tampaklah kesabaranmu bukan kemiskinanmu.
Selalu berdoa yang baik-baik, entah itu buat diri sendiri, orang lain atau pun orang tuamu. Karena doa yang baik itu untuk dirimu sendiri. Yakinlah Allah tidak akan diam dan selalu memberikan sesuatu yang tidak pernah di sangka-sangka.
Dear diri sendiri, terima kasih sudah kuat sejauh ini, stress, capek lalu bertahan lagi. Serta doa ibu yang selalu menguatkan dan Allah yang selalu melancarkan urusan.
Yang menyebabkan moodmu rusak, hilang semangat, sedih yang berlarut, ternyata bukan orang lain melainkan dirimu sendiri. Kamu terlalu memikirkan dan mengkhawatirkan hal-hal yang bahkan seharusnya sama sekali tidak perlu kamu pikirkan.
Semangat, untuk siapa pun yang berada di posisi terendah. Tetap semangat, jangan pernah berfikir untuk menyerah.
Ujian Dari Allah Mungkin Besar, Namun Satu yang Pasti, Pertolongan Allah Lebih Besar Dari Ujiannya.
Mengapa sulit sekali kita bahagia, karena tolak ukur kita adalah orang lain.
Kita pastinya ingin mendapat pengakuan. Kita ingin diakui atas kemampuan dan keberhasilan kita melakukan sesuatu. Bahkan sebuah pengakuan menjadi tolak ukur kebahagiaan kita. Tapi seringkali tanpa sadar karena terlalu sibuk mencari pengakuan kita sampai lupa untuk bersyukur.
Padahal ada banyak anugerah, nikmat, dan keberkahan yang sudah kita miliki. Hanya saja kadang karena ego dan gengsi serta rasa tidak puas diri, kita masih saja mencari pengakuan-pengakuan baru. Seakan-akan hidup kita belum bahagia jika belum ada orang yang memberi pujian atau pengakuan yang tinggi.
Kita sering tidak sadar. Mengagumi sesuatu yang ada pada diri orang lain. Merasa, bahwa Allah tak adil karena ketenaran dan kebaikan orang lain-- bukan untuk kita. Iri, dengki dan selalu merasa bahwa bahagianya orang lain adalah wujud kebahagiaan yang hakiki.
Padahal belum tentu apa yang kita lihat, itulah yang sebenarnya. Bisa saja kan, terlihat bahagia, padahal nyatanya tidak demikian. Intinya syukuri saja apa-apa yang ditaqdirkan Allah kepadamu. Sebab, boleh jadi Allah punya rencana terbaik untuk itu.