Aku Yang Mampu Membuatmu Tertawa, Tapi Tak Bisa Jadi Pilihan Hatimu
Olret – "Bersamaku Memang Mampu Menerbitkan Senyummu, Namun Tak Akan Bisa Mengisi Hatimu"
Sejak awal kita saling mengenal, aku sudah tahu bahwa di hatimu telah ada orang lain. Kamu mencariku ketika dia sedang sibuk atau ketika dia membuat dirimu bersedih. Aku sadar bahwa diriku mungkin hanya sekedar menjadi pelampiasan yang berbalut persahabatan buatmu.
Namun saat itu, tidak ada yang aku pikirkan selain rasa bahagia karena bisa menghabiskan lebih banyak waktu denganmu. Sekaligus bisa membuatmu tertawa dengan caraku sendiri. Meski, aku juga harus menahan diri saat cemburu dan tak suka melihat kamu kembali dengan dengan dia yang kamu pilih.
Sungguh, aku menghargai tiap detik waktu yang aku habiskan bersamamu. Namun, aku juga tidak bisa berbohong, bahwa pada kenyataannya aku berharap kamu segera menyadari rasaku dan kamu bukan menganggapku sebagai teman asik semata. Tapi, seseorang yang sedang memperjuangkanmu lebih dari dia yang kini ada di hatimu.
Aku Bahagia Membuatmu Tertawa dan Tersenyum Setiap Kali Bersamaku. Namun, Aku Juga Berharap Hadirku Adalah Seseorang Yang Kamu Harapkan.
Tidak ada kebahagiaan yang paling indah selain mampu melihat orang yang kita sayangi bahagia. Begitu pun rasaku untukmu. Sehingga setiap kali bersamaku, aku siap menjadi badut, mengeluarkan segala humor yang aku miliki dan melakukan banyak hal untukmu agar membuatmu tertawa serta bahagia kembali.
Namun, dalam lubuk hatiku terdalam, saat bersamaku aku berharap kamu tidak lagi memikirkan dirinya. Aku berharap kamu tidak lagi mengharapkan kehadirannya. Sebab kamu telah punya aku di sisimu, bukan dia yang membuat hatimu sepi juga sedih.
Jika Rasa Yang Kumiliki Ini Bentuk Keegoisan. Hal Itu Karena Aku Hanyalah Manusia Biasa Yang Sulit Memendam Rasa Cinta dan Harap Untuk Seseorang Yang Aku Sayang.
Aku terkadang juga mengutuk perasaan yang aku miliki. Persahabatan dan pertemanan yang kita bangun, telah ternodai oleh perasaan suka, cinta dan sayang yang entah sejak kapan munculnya.
Dan jujur saja, aku juga begitu takut akan menjadi sosok yang egois di matamu. Aku takut mendoakan hal buruk untuk hubunganmu karena ada rasa cemburu yang terpecik setiap kali melihat kamu bersamanya.
Kamu juga tahu bahwa aku hanyalah manusia biasa yang bisa punya rasa. Tapi, aku lebih memilih memendamnya karena takut membuatmu kecewa dan menjauh nantinya.
Namun Semakin Dewasa Kita. Aku Mengerti Bahwa Cinta Tak Bisa Dipaksakan. Aku Hanyalah Seseorang Yang Bisa Membuatmu Tertawa Namun Bukan Orang Yang Kamu Pilih Untuk Memiliki Hatimu Sepenuhnya.
Jika ada yang berkata lebih mudah dicintai daripada mencintai. Jujur, aku sering membenarkannya. Karena kisah kita memang seperti itu apa adanya.
Cintaku bertepuk sebelah tangan, bahkan mungkin kamu masih tak tahu soal rasaku untukmu.
Semakin dewasa, semakin banyak waktu yang terlewati. Semakin bijak hati ini berusaha menahan diri. Aku sadar bahwa hati dan perasaan tidak bisa dipaksakan, tidak semua yang kita harapkan harus terwujudkan. Aku belajar bahwa ikhlas melepasmu untuk kebahagiaanmu juga bisa menjadi salah satu bentuk cinta yang indah.
Tapi Sungguh Aku Tidak Pernah Menyesal Pernah Punya Rasa Padamu. Terimakasih Pula Telah Hadir Dalam Hidupku. Aku Pasti Akan Terus Belajar Untuk Mengikhlaskanmu dan Mendapatkan Seorang Yang Tepat Bagiku.
Meski ada sedikit kecewa dan luka saat menyadari bukan akulah yang akhirnya kamu pilih. Namun aku tidak pernah menyesal pernah bertemu dan membuatmu tertawa. Kamu tetap menjadi teman terbaik dalam hidupku dan bersamamu aku tetap bisa menghabiskan waktu dengan kebahagiaan sekaligus belajar banyak hal yang berharga.
Oleh karena itu, aku tetap akan belajar mengikhlaskanmu dan mendoakan yang terbaik buatmu. Untukku sendiri, aku yakin ada waktunya untuk bertemu dengan seseorang yang tepat. Orang yang akan membuatku bisa melupakan rasaku sebelumnya dan memperjuangkanku sebagaimana selayaknya.
Dariku orang yang mampu membuatmu tertawa, namun tak bisa menjadi pilihan hatimu. Semoga kamu bisa bahagia dengan siapapun yang kamu pilih untuk menemanimu hingga akhir.