Reboisasi Bentuk Cinta Pada Alam

Hutan Mati Gunung Papandayan
Sumber :
  • viva/Idris Hasibuan

Selain itu, reboisasi hanya menangani gejala dari masalah yang lebih besar: eksploitasi alam yang tidak berkelanjutan. Penebangan hutan secara masif masih terus terjadi, terutama untuk pertanian, pertambangan, dan infrastruktur.

Dengan demikian, tanpa adanya perubahan mendasar dalam cara kita berinteraksi dengan alam, reboisasi tidak akan cukup untuk menghentikan kerusakar lingkungan.

Reboisasi Sebagai Bentuk Menata Masa Depan Bersama 

Indonesia, dengan kekayaan alam yang tak ternilai, dihadapkan pada pilihan besar. Apakah kita akan terus melanjutkan siklus eksploitasi yang merusak, ataukah kita akan memulai perjalanan baru.

Maka perlu pemahaman tentang pentingnya menjaga alam? Reboisasi, ketika diterapkan jalanlan bisa menjadi kunci untuk menata masa depan Indonesia yang lebih hijau, lebih berkelanjutan, dan tentunya lebih segar dengan alam yang melimpah.

Masa depan Indonesia tidak hanya bergantung pada berapa banyak pohon yang kita tanam, tetapi pada bagaimana kita memandang dan memperlakukan alam di sekitar kita.

Kita perlu bergerak melampaui pendekatan fisik semata dan mulai merangkul pemahaman bahwa manusia dan alam adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Inilah saatnya bagi Indonesia untuk melangkah ke era baru, di mana keberlanjutan dan harmoni dengan alam menjadi prioritas utama.