Ayah, Bunda! Yuk, Kenali 3 Perbedaan Parenting Antara Anak Laki-laki Dengan Perempuan.
- https://www.pexels.com/@Naomi-Shi-374023
Olret – Mendidik anak laki-laki dan perempuan tidak bisa dipungkiri terdapat beberapa perbedaan.Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan memang sudah spesial dengan caranya masing-masing, dimulai dari fisik, bagaimana cara mereka berpikir, sampai bagaimana mereka menyikapi situasi tertentu
Hal ini tentu tetap memiliki peraturan yang sama di rumah ya, hanya saja cara pendekatan orang tua kepada tiap anak berbeda. Melansir dari @parentalk, terdapat perbedaan parenting antara anak laki-laki dengan anak perempuan, dilihat dari 3 aspek berikut.
1. Berbedaan cara mendisiplinkan anak
Anak laki-laki butuh penyampaian jelas, tepat, tidak bertele-tele. Hindari kalimat yang merendahkan atau mengecilkan hatinya. Jika dirasa si anak tidak mendengarkan, coba ajak dia mengulangi perkataan orang tuanya.
Sedangkan mendisiplinkan anak perempuan, tergantung cara bicara orang tua kepada si anak. Penting untuk ada unsur emosi di kalimat yang disampaikan atau dalam interaksi dengannya. Sampaikan juga emosi orang tua dengan cara yang sehat.
Memahami perbedaannya dapat memudahkan proses disiplin. Jangan khawatir merasa tidak adil, selama menerapkan aturan dengan adil dan kalimat yang disampaikan tidak merendahkan si anak.
2. Membesarkan hati dan memberi semangat
Anak laki-laki butuh pengakuan. Di saat orang tua melihat progres si anak, segera beri pujian dan support lebih untuknya, sebagai apresiasi. Sampaikan kalau orang tua bangga dengan dirinya.
Berbeda untuk anak perempuan, rasa percaya diri penting untuknya. Sampaikan pujian dan support orang tua sesering mungkin agar anak makin percaya diri. Tetapi bukan berarti pujiannya dibuat-buat ya!
Dorongan dan dukungan dari ayah sangat penting. Saat orang tua sudah mengenali perbedaan karakter dan bentuk support yang efektif, orang tua bisa terus punya cara untuk menyemangatinya.
3. Memberi motivasi
Anak laki-laki termotivasi dengan mencoba sendiri segala hal di sekitarnya. Misal, menguji keberaniannya dengan memanjat pohon, penasaran dengan hewan yang baru dilihatnya. Mereka juga lebih tergerak jika berkompetisi dan berhasil.
Hubungan yang sehat membantu anak perempuan untuk lebih termotivasi. Lebih senang melakukan hal bersama-sama. Mereka butuh untuk merasa diinginkan, dilihat, juga mencari tahu siapa dan apa yang bisa dipercaya dan tidak.
Tahu bahwa anak laki-laki termotivasi lewat kesuksesan, dan anak perempuan lewat hubungan, membantu orang tua memahami kenapa mereka bereaksi pada beberapa hal secara berbeda.