Geliat Produktivitas Nelayan Desa Tanjung Binga Penghasil Ikan Olahan Kering Terbesar se-Indonesia
- Yos Mo - OLRET VIVA
Olret VIVA–Pesona keindahan alam Belitung yang mempunyai pantai dengan bebatuan besar serta warna air laut yang jernih, sangat terkenal di seantero Indonesia sejak novel dan film "Laskar Pelangi" mendapatkan atensi dari jutaan pembaca serta penonton.
Di salah satu bagian Kabupaten Belitung yang indah, terdapat kampung nelayan penghasil ikan olahan yang dikeringkan (ikan asin) terbesar se-Indonesia, Desa Tanjung Binga.
Salah satu hal menarik dari Desa Tanjung Binga di Kecamatan Sijuk adalah hampir semua penduduknya suku Bugis dari Sulawesi yang merantau ke sana sejak tahun 1967.
Seperti yang diketahui, suku Bugis adalah para pelaut ulung yang suka menjelajah berlayar jauh di lautan luas.
Memproduksi ikan olahan dalam jumlah besar, penduduk Desa Tanjung Binga sangat sadar cara menangkap ikan yang tidak merugikan ekosistem laut.
Penangkapan ikan di Tanjung Binga masih menggunakan teknik tradisional menggunakan waring (jaring tanam).
Nelayan di sana menggunakan waring dengan cara ditenggelamkan secara manual hingga menyentuh titik kedalaman tertentu.
Lampu kapal kemudian dimatikan oleh nelayan agar ikan yang datang terjerat waring yang sudah diturunkan hingga dasar laut.
Penggunaan cantrang yang dapat merusak ekosistem laut dilarang dipakai oleh nelayan Tanjung Binga.
Ikan tangkapan langsung diproses penggaraman di atas kapal. Apabila ikan tangkapan sudah banyak didapat, nelayan yang melaut langsung membawanya ke darat.
Ikan yang sudah melalui proses penggaraman di atas kapal kemudian dibilas sesampainya di darat. Untuk ikan teri direbus dulu sebelum dikeringkan.
Proses pengeringan ikan biasanya berlangsung selama dua hari dalam kondisi panas matahari terik. Jika cuaca mendung atau hujan, proses pengeringan ikan berlangsung lebih lama.
Desa Tanjung Binga adalah pionir Kampung Berseri Astra (KBA) di Provinsi Bangka Belitung. Pengembangan Desa Tanjung Binga sebagai Kampung Berseri Astra (KBA) terjalin sejak tahun 2017.
Kampung Berseri Astra (KBA) adalah program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang mengintegrasikan empat pilar program yaitu pendidikan, kewirausahaan, lingkungan dan kesehatan.
Melalui program Kampung Berseri Astra, penduduk Desa Tanjung Binga diberikan bantuan moda transportasi motor boat ataupun sampan, juga mesin kapal.
Diberikan pula pelatihan pengolahan produk dan peningkatan keberagaman olahan ikan kepada kelompok UMKM di sana yang mayoritas anggotanya perempuan.
Hasil produksi ikan olahan kering warga Tanjung Binga meningkat signifikan karena bantuan peralatan modern kepada nelayan.
Nelayan Tanjung Binga saat ini melaut dilengkapi dengan alat navigasi modern GPS untuk mendeteksi keberadaan ikan di dalam laut. Alhasil tangkapan ikan bisa meningkat secara signifikan.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, jumlah produksi perikanan tangkap di laut dari Kabupaten Belitung pada tahun 2022 mencapai 46.508 ton. Sebagian besar hasil produksi berasal dari Tanjung Binga.
Produktivitas warga Desa Tanjung Binga berhasil menghasilkan ikan olahan kering berkualitas bagus yang pemasarannya menjangkau berbagai daerah di Indonesia, dan juga sudah merambah ekspor hingga China dan Kolombia.