6 Cara Berkomunikasi Soal Kesehatan Mental Pada Pasangan
- freepik.com
Olret – Ketika kamu mengalami penurunan kesehatan mental dan menyadari betapa buruknya hal itu untuk kebaikan hubungan. Maka, sebisa mungkin kamu harus berani menjelaskannya pada pasangan.
supaya kedepannya, pasangan bisa mengerti dan memahami kondisi mentalmu, sampai memberikan bantuan juga semangat untuk kesembuhanmu. Jangan hanya berdiam diri dan cobalah lebih terbuka. Karena keadaan mental yang baik akan sangat berpengaruh saat kamu menjalani peran dan kewajiban, juga menjaga keharmonisan hubungan
Lagipula Ingat bukan hanya kesehatan fisik saja yang perlu dijaga dan diperjuangkan, tapi kondisi mentalmu. Dan seharusnya, pasangan memang orang pertama yang harus tahu kondisi kamu seluruhnya. Nah, Jika kamu bingung bagaimana menjelaskan kondisi mental itu pada pasangan, cobalah gunakan 6 cara ini.
1. Coba Susun Terlebih Dahulu Apa Yang Akan Kamu Sampaikan
1. Mengkomunikasikan kondisi mental bisa menjadi hal yang sulit. Selain karena masalah kesehatan ini masih begitu awam dan sensitive, orang selalu merasa direndahkan saat mentalnya yang diketahui mengalami masalah. Seperti dianggap gila oleh orang lain.
Jadi, kamu sendiri harus mempersiapkan diri untuk berani menyampaikan apa yang menjadi masalahmu. Jika perlu buatlah catatan untuk menyusun semua kata atau poin penting. Sehingga pasanganmu bisa lebih mengerti dan tidak akan salah paham.
2. Jujur dan terbuka
Jujur saja apa yang kamu rasakan sekarang ini dan apa saja yang membuat mental kamu menjadi mudah down. Bahkan, jika itu berasal dari sikap pasangan, jangan ragu untuk menyampaikannya secara langsung.
Jika perlu, lakukan pemeriksaan secara medis untuk semakin memperkuat apa yang sebenarnya terjadi pada mentalmu. Dan berikan hasilnya pada pasangan, supaya dia tidak berpikir jika kamu sedang mengada-ada.
Biarkan dia bertanya apa saja. Jika kamu tidak bisa menjawabnya, mintalah dia untuk bertanya langsung pada psikiater yang menangani masalahmu. Jadi dia akan mendapatkan jawaban yang lebih tepat, juga wawasan lebih jauh soal kondisi mentalmu. Itu itu akan menghindari dirinya menjustifikasi dan membuat kesimpulan sendiri.
3. Menjelaskan Soal Pengobatan Yang Sedang Kamu Jalani
Ketika kondisi mental yang kamu alami sudah memburuk, selain berkomunikasi dengan psikiater, kamu mungkin harus mengkonsumsi berbagai jenis obat dan rutin menjalani terapi yang mampu membuat kondisi mentalmu membaik.
Itupun juga perlu kamu jelaskan pada pasangan. dia harus tahu apa saja yang kamu butuhkan untuk bisa menjadi lebih nyaman dan tidak lagi tertekan.
Selain itu, kerjasama sangat penting, khususnya supaya kamu tidak kerepotan mengurus segalanya sendiri. Padahal sudah jelas mental kamu sedang tidak baik-baik saja saat itu.
4. Ajaklah Pasangan Dalam Proses Penyembuhanmu
Dukungan, perhatian dan cinta dari orang terdekat, yaitu pasangan, akan memberikan banyak pengaruh pada kesembuhan kamu nantinya. Karena itu, ajaklah pasangan terlibat dan tahu segala detail soal penyembuhan kamu. misal, ikut saat berkonsultasi atau terapi dengan psikolog atau psikiater.
Selain dukungan darinya, pasangan juga jadi lebih tahu seberapa buruk kesehatan mental yang kamu derita dan langkah apa saja untuk membuat dirimu merasa lebih nyaman.
5. Jangan Berhenti Pada Satu Pembicaraan
Terkadang membuat orang mengerti dan memahami keadaan kita bukanlah hal yang mudah, termasuk pada pasangan sekalipun.
Bisa jadi, dia sekedar menganggap penurunan kesehatan mental yang kamu alami hanya keluh kesahmu atau dia masih berpikir kolot dengan tidak menganggap penting masalah itu. Padahal, masalah kesehatan mental setara dengan kesehatan fisik.
Karena itu jangan berhenti pada satu pembicaraan dengan berpikir pasangan langsung mengerti apa yang kamu inginkan. Ajaklah pasangan berkomunikasi tentang masalah itu, sampai mengajaknya belajar bersama. jadi dia bisa tahu jika kondisi mentalmu tidak baik dan butuh penyembuhan.
6. Tetap Menjadi Pribadi Yang Bertanggung Jawab
Selain mencoba untuk terus mengkomunikasikan masalah mental kamu dengan pasangan. Menjadi pribadi yang bertanggung jawab sebaik mungkin pada tugas juga peran yang kamu miliki adalah hal yang perlu kamu usahakan.
Hal itu juga termasuk terapi, supaya kamu tidak focus pada masalah dengan lebih menyibukkan diri. selain itu, juga bisa menjadi sinyal pada pasangan, jika kamu sedang tidak baik-baik saja.