Untukmu, Pacar Orang Lain. Bolehkah Kutikung Kamu Di Sepertiga Malamku?

Olret – Sebelum janur kuning melengkung, sebelum ucapan syah itu terdengar dari bibir para saksi, bolehkah aku masih tetap berharap bahwa rasa ini akan terwujud menjadi nyata.
Bolehkah aku tetap menyebut namamu dalam doa doaku, bolehkah aku menikungmu untuk bisa menjadi milikku. Saat aku sadar dan tahu bahwa mungkin saja kamu sudah menjadi milik orang lain.
Ah, cinta itu memang menyiksa dan kadang buta. Tapi bukankah sebelum kamu syah menjadi milik orang lain, aku masih memiliki kesempatan dan harapan. Maaf, karena kutikung kamu dengan cara yang lebih elegan, kutikung kamu di sepertiga malamku, dalam doa doaku. Karena aku percaya merayu penciptamu adalah usaha terbaik dalam mendapatkanmu dan mengusahakan kamu menjadi jodohku kelak.
Kutikung Kamu Di Sepertiga Malamku. Untukmu Yang Kucintai Dalam Diam, Dan Kuharapkan Menjadi Jodohku Nanti.

Kutikung sepertiga malam
Apalah aku ini, mungkin benar apa kata mereka, bahwa ini aku hanyalah seorang pengecut yang tak berani mengungkapkan isi hatiku padamu. Tapi tahukah kamu, bahwa Allah Pun Menyediakan Waktu Terbaik Buta Hamba-Nya, yakni sepertiga malam.
Aku terlalu takut, malu dan bingung bagaimana menyampaikannya langsung kepadamu. Dan memilih mencintai dan mengharapkanmu dalam diam. Yang ku mampu hanyalah berdoa dalam sujudku, berharap Tuhan memberikan ijin dan kesempatan untukku menjadikanmu jodohku dan menjagamu sampai kematian kelak memisahkan.
Kutikung Kamu Di Sepertiga Malam, Karena Aku Percaya Meskipun Sekarang Kamu Milik Orang Lain. Selama Janur Kuning Belum Melengkung, Aku Masih Punya Kesempatan
Menjaga Komunikasi Dengan Pasangan
- Google Image
Meskipun aku juga berharap untuk bisa memilikimu, namun aku tetap tahu adab dan punya rasa segan mendekatimu, saat aku tahu bahwa kamu sudah terikat hubungan dengan orang lain.
Aku tetap menjaga diri dengan mencintaimu, menyukaimu dan mengagumi hanya lewat doa doaku semata. Meskipun kadang rasa cemburu menyelip dalam hatiku saat aku melihatmu bersamanya.
Namun aku percaya bahwa aku masih punya kesempatan. Toh, jodoh di tangan Tuhan, toh, aku menikungmu denga cara yang elegan dan benar. Toh, janur kuning masih belum melengkung di pelataran rumahmu.
Aku Menikungmu Di Sepertiga Malam, Karena Merayu Penciptamu Adalah Bentuk Iktiarku.
v bts
Aku percaya bahwa jodoh hidup dan mati, Tuhan yang berhak menentukan. Sehingga saat aku ingin kamu yang menjadi jodoh dan akhir dari pencarianku. Maka aku meminta pada Tuhan dan merayunya dengan doa dan kesungguhanku, aku yakin ketika aku berharap pada Tuhan aku tidak akan pernah merasa kecewa.
Aku pun berusaha memantaskan diriku untuk meyakinkan Tuhanku. Menjadi lebih baik, lebih ikhlas dan tulus. bukan hanya untuk menikungmu agar menjadi jodohku. Tapi untuk menyiapkan diriku agar pantas untuk jodohku kelak.
Kutikung Kamu Di Sepertiga Malam, Agar Saat Ternyata Proposal Cintaku Tertolak Aku Bisa Menerimanya Dengan Ikhlas. Dan Yakin Bahwa Tuhan Sudah Menyiapkan Yang Lebih Baik Darimu
Cukup aku berdoa di sepertiga malamku, menyebut namamu dan berharap agar kamu memang menjadi jodoh. Tapi meskipun begitu, di sepertiga malam pula aku menyadari bahwa rasa cinta yang menggebu dan penuh nafsu tidak akan membawa kebahagiaan baik untukmu maupun diriku.
Sehingga doaku bukan hanya bentuk usaha, namun juga kepasrahan dan ketawakkalan kepada takdir dan ketetapan Tuhan. Meskipun aku berharap kamu menjadi jodohku, namun akupun tidak akan memaksakannya. Biarlah Tuhan sudah tahu apa yang terbaik untukku. Aku akan menerima dengan ikhlas saat ternyata bukan kamu takdirku. Namun aku akan tetap berdoa yang terbaik buatmu.
Sehingga Meskipun Hanya Mampu Menikungmu Di Sepertiga Malamku, Aku Akan Tetap Melalukan Yang Terbaik Semampuku dan Memasrahkan Akhirnya Pada Tuhan. Jadi Bolehkan?
Namanya juga usaha, toh aku tidak akan menggunakan cara yang licik dan tidak beradab untuk mendapatkanmu. Aku hanya akan menikungmu di sepertiga malamku, karena aku yakin meskipun bukan kamu ternyata yang ditakdirkan Tuhan untukku. Aku akan mendapatkan lebih baik dan tidak akan membuatku menyesalinya.
Selain itu, aku percaya bahwa tidak ada kekuatan terhebat selain doa dan harapan pada Tuhan. Sehingga biarkanlah aku tetap menyebutmu di sepertiga malamku. Bolehkanlah aku memasrahkan jodohku pada Tuhanku. Dan berharap yang terbaik yang akan aku dapatkan akhirnya.
Semoga kamu selalu bahagia dan mendapatkan kebahagiaan dalam hidupmu
Dariku, yang menikungmu di sepertiga malamku, kamu yang sekarang masih menjadi milik orang lain, yang kucintai dan kukagumi dalam diam. Percayalah meskipun kamu bukan milikku, aku tetap mendoakan yang terbaik untukmu juga untukku.