5 Mitos Jodoh yang Seharusnya Tidak Dipercaya, Isapan Jempol Belaka
- freepik.com/author/lifestylememory
Olret – Berbicara soal jodoh, kamu tidak bisa berpatokan hanya pada mitos atau kepercayaan yang sering kamu dengar jika jodoh harus seperti ini atau itu. Sebab, jodoh itu unik, kamu tidak bisa menebak bagaimana dia, siapa dia dan bagaimana pertemuan kalian kelak.
Belum lagi fakta jodoh kamu itu juga manusia biasa sama seperti kamu, yang pasti punya kekurangan atau kelebihan. Oleh karena itu, kamu selalu diingatkan untuk tidak berharap berlebihan.
Namun belajarlah untuk menerima, melengkapi dan membimbing jodoh kamu kelak. Bagaimana pun dirinya, yakin saja dia memang yang terbaik untukmu selama hubungan yang kalian jalin itu sehat.
Nah, untuk menghindari harapan yang berlebihan pada sosok jodoh, inilah 5 mitos jodoh yang tidak harus kamu percayai
1. Merasa Dia Orang Tepat Di Pertemuan Pertama
{{ photo_id=870 }}
Jatuh cinta pada pandangan pertama memang bisa terjadi pada siapa saja, karena rasa tertarik, suka atau cinta itu bisa tumbuh sebab adanya hormone alami dalam tubuh. Jadi, bisa saja kamu menyukai seseorang saat di pertemuan pertama kalian.
Namun, terburu-buru memvonis dia adalah orang yang tepat, tanpa ada pendekatan, usaha untuk mengenal dan membutakan diri karena cinta yang dipengaruhi hormone adalah hal yang salah.
Hubungan pernikahan itu butuh komitmen yang kuat, dan setiap orang termasuk kamu, pastinya ingin menjalani pernikahan cukup seumur hidup sekali dan berharap tidak menyesalinya di kemudian hari.
Jadi jangan langsung percaya dan yakin jika dia orang yang tepat, sehebat apa pun perasaan dan cinta yang kamu miliki. Kenali dahulu sikap sifatnya, visi misinya dan tentu kurang lebihnya. Jika memang dia yang terbaik maka dia pasti akan menjadi akhir dari pencarian kamu.
2. Jodoh Akan Datang Sendiri Di Waktu yang Tepat
Mungkin bagi orang lain, kata-kata di atas benar dan benar-benar mujarab. Tanpa dia repot mencari jodohnya, juga tidak perlu mengalami kegagalan. Tiba-tiba jodoh yang dinantikan datang sendiri ke hadapannya.
Namun untuk sebagian orang, kata-kata itu sama sekali tidak bekerja. Ada yang harus gagal berulang kali dalam menjalin hubungan, bahkan sampai cukup dewasa, sayangnya masih belum menemukan orang yang tepat.
Jodoh itu ibarat rezeki, dan datangnya rezeki bagi setiap orang itu berbeda. Ada yang tampak begitu mudah jalannya, ada yang harus terseok-seok. Selain itu tanpa ikhtiar dan usaha yang kuat, tentu kamu juga akan sulit mendapatkan jodoh terbaik.
3. Orang Yang Bertahan Denganmu Adalah Jodoh Terbaikmu
Jodoh memang orang yang akan bertahan denganmu. Namun, di zaman sekarang, banyak orang yang enggan berpisah bukan karena merasa mendapatkan jodoh terbaik, tapi karena keadaan. Kata-kata yang benar seharusnya adalah “jodoh merupakan dia yang terus berjuang bersama kamu sampai akhir”
Bertahan saja, tanpa ada usaha untuk berubah menjadi lebih baik bersama, justru akan membuat jodohmu seperti benalu dalam hidupmu. Terbukti banyak orang yang merasa dirinya selalu berjuang sendiri, saat mendapatkan jodoh yang tidak tepat. Jika tetap memilih bertahan, maka salah satu pasangan akan sulit merasa bahagia.
4. Jodohmu Akan Jadi Segalanya Untuk Dirimu
Mitos seperti ini akan membuat kamu terlalu berharap pada jodohmu kelak. Berharap saat bertemu dengannya nanti, kebahagiaan dan masalah yang kamu punya pasti akan teratasi. Padahal, menjalin hubungan atau pernikahan, bisa menjadi masalah baru jika kamu tidak pandai mengontrol diri.
Ingat! Bukan jodohmu yang akan jadi segalanya untuk kamu, tapi dirimu sendiri. Karena pada dasarnya jodoh juga merupakan titipan Tuhan. Hanya saja, jika kamu bersyukur atas pertemuan dengan dirinya dan bisa membangun kebahagiaan sampai akhir.
Bisa jadi, di kehidupan selanjutnya, dia pun akan jadi jodoh yang dipertemukan lagi denganmu.
5. Jodoh Pasti Menerima Kamu Apa Adanya dan Sepenuhnya
Jika kamu percaya hal ini, maka kedepannya kamu akan meremehkan pertengkaran atau kesalahan kecil yang kamu lakukan saat dengannya. Iya, mungkin jodohmu tetap akan bertahan, namun dia pun bisa saja memilih pergi jika sudah tidak tahan dengan sikap yang kamu miliki.
Meski pada awalnya, dia menerima kamu apa adanya dan sepenuhnya. Dalam hati jodoh terbaik, pasti tetap ingin mengajak kamu untuk berubah menjadi lebih baik bersama. Dia pun bisa saja merasa gagal dan menyerah dalam mendidik kamu, jika kamu tidak kunjung mengubah sikap itu. (Ika Tusiana)