Jangan Lelah Berjuang, Karena Kelak Perjuanganmu Akan Terbayar Tuntas
Jendela-jendela kusam. Pintu lapuk. Lampu redup dan hatimu juga ikut menghilang. Dan, aku selalu enggan untuk berkomentar apa pun tentangmu. Tentang kepergianmu. Tentang kesedihanmu.Tentang kebahagiaanmu. Tentang kita yang secara perlahan menjadi dua orang asing yang tidak pernah kenal sama sekali. Kamu dan aku hanya dinding kusam yang dipenuhi penyesalan yang mendalam.
Mengalah? (Mungkin) sudah sesak dada ini untuk terus mengalah dan membiarkanmu bebas serta nyaman dengan tampilan barumu. Sudah membiarkanmu bebas atas segala alasan yang pernah kita bicarakan. Sudah membiarkanmu bebas atas segala beban yang pernah memundak di bahumu.
Cerita kita tidak sama lagi.Petualangan kita juga telah berakhir. Janji hanyalah sebuah kebohongan yang didiamkan semesta. Sedangkan ego adalah ambisi diri yang terus membekas dan menancap tepat di dada.
Tak ada lagi kata singgah yang tepat. Tidak ada lagi air mata yang tumpah. Kita telah benar-benar berada dalam turbulensi yang berbeda. Kita telah senyap dalam sunyi yang lenyap. Setelah ini, biarlah semesta mengambil alih cerita yang masih tergantung dalam harapan yang sempat menjeda.