Jangan Lelah Berjuang, Karena Kelak Perjuanganmu Akan Terbayar Tuntas

Nani Hirunkit Changkham
Sumber :
  • instagram

Olret – Kamu gak pernah sendirian. Banyak dari mereka yang sama-sama berjuang. Sama-sama bangkit, sama-sama (kembali) merakit kesedihannya menjadi salah satu cerita yang mampu menguatkannya di kemudian hari. Gak akan pernah ada keberhasilan muncul secara tiba-tiba. Pasti ada perjuangan yang perlu kamu selesaikan. Pasti akan ada proses dalam setiap catatannya.

Menyerah bukanlah jalan yang perlu kamu gembar-gemborkan pada siapa pun. Nyatanya, tidak ada satu pun orang yang peduli atas setiap luka yang tertusuk perlahan ke titik terdalam dirimu.

Orang-orang hanya bisa melihat dan membiarkanmu berjuang (sendirian). Mungkin ada yang mau membantumu. Namun, kadang maksudnya hanyalah sebuah rasa yang menggebu barang sebentar. Setelah itu, kamu dibiarkan bekerja sendiri dan semesta akan senantiasa menjadi teman terbaik yang gak akan mungkin meninggalkanmu.

Cobalah dulu! Pahami dulu! Cintai dulu setiap jejak yang tengah kamu hadapi. Hargai dulu atas segala harapan yang sempat menjeda dan melukaimu tanpa aba-aba. Nyatanya, kamu masih bisa tersenyum. Nyatanya, kamu masih bisa terselamatkan atas jerih payah yang telah kamu lakukan.

Sekarang, kenapa harus mengalah dengan cepat? Bukan kah kamu percaya, jika semesta akan terus senantiasa menjaga, dan merawat jiwamu agar terhubung dengan dimensi perjuangan. Dirimu diciptakan bukan untuk mencari kekalahan, namun menemukan kemenangan.

Sudah sangat lama (kamu) tidak singgah seperti dulu.

Dan, kenyataannya benar, jika keberadaanmu telah benar-benar ada dalam turbulensi yang tidak pernah sama. Kamu lebih memilih diam dan mundur perlahan. Tiba-tiba menutup segala pintu untukku masuk. Menutup segala ruang tempat (kita) pernah bercerita.

Jendela-jendela kusam. Pintu lapuk. Lampu redup dan hatimu juga ikut menghilang. Dan, aku selalu enggan untuk berkomentar apa pun tentangmu. Tentang kepergianmu. Tentang kesedihanmu.Tentang kebahagiaanmu. Tentang kita yang secara perlahan menjadi dua orang asing yang tidak pernah kenal sama sekali. Kamu dan aku hanya dinding kusam yang dipenuhi penyesalan yang mendalam.

Mengalah? (Mungkin) sudah sesak dada ini untuk terus mengalah dan membiarkanmu bebas serta nyaman dengan tampilan barumu. Sudah membiarkanmu bebas atas segala alasan yang pernah kita bicarakan. Sudah membiarkanmu bebas atas segala beban yang pernah memundak di bahumu.

Cerita kita tidak sama lagi.Petualangan kita juga telah berakhir. Janji hanyalah sebuah kebohongan yang didiamkan semesta. Sedangkan ego adalah ambisi diri yang terus membekas dan menancap tepat di dada.

Tak ada lagi kata singgah yang tepat. Tidak ada lagi air mata yang tumpah. Kita telah benar-benar berada dalam turbulensi yang berbeda. Kita telah senyap dalam sunyi yang lenyap. Setelah ini, biarlah semesta mengambil alih cerita yang masih tergantung dalam harapan yang sempat menjeda.