Mengapa Selama Ini pura-pura Suka, Bila Akhirnya Pergi Membuat Luka
Entah di belahan bumi mana, mungkin ada yang sedang mengalami hal ini. Saat orang tua sudah sepuh dan satu pintanya sebelum meninggal ingin menyaksikan anaknya menikah. Sudah ada calonnya tapi belum tumbuh rasa cinta. Lalu bagaimana?
Bagiku menikah itu hakikatnya melaksanakan sunnah Rasulullah, jadi cinta bukan syarat utama, yang penting jangan terpaksa.
Zaman dulu, orang menikah karena dijodohkan tapi hubungannya bisa sampai tutup usia. Rasa cinta justru tumbuh saat mereka menjalani rumah tangga.Teman-temanku juga begitu. Cukup dengan ta'aruf lalu ada kecocokan, menikahlah mereka dengan keyakinan "ku sempurnakan agama ini dengan menikah. KarenaMu Yaa Allah".
Sebenernya kalo dibilang butuh, memang butuh. Karena rasa cinta inilah yang akan membuat hidup berkeluarga dan berumah tangga menjadi indah dan harmonis. Tapi bukan berarti kalo belum ada feel sama pasangan rumah tangga jadi berantakan. Awal-awal mungkin akan terasa kaku dan canggung. Tapi seiring waktu berjalan, seiring kamu melihat keistimewaan yang ada padanya, bagaimana dia memperhatikan dan memperlakukanmu, lelahnya dia dalam melayanimu, perasaan itu akan tumbuh dengan sendirinya.
Tugas kita adalah memukan satu alasan terbaik untuk menikah, dan pastikan alasan itu yang akan membuat rumah tangga kita kokoh sampai tutup usia. Dan sebaik-baiknya alasan adalah karenaNya. Menikahlah bukan karena "terpaksa." Soal rasa, biar Dia yang menumbuhkannya.