Dihadapanmu Aku Memalingkan Wajah, Dihadapan-Nya Aku Selalu Memintamu
Olret –Cuek, bukan, itulah sayangku padamu. Aku harap engkau mengerti dan aku harap engkau lebih menghargai caraku dalam memperjuangkanmu. Bukannya aku gak bisa seperti mereka yang mengajakmu menonton flim populer di bioskop dan makan sambil selfie-selfie mesra di kafe yang paling instagramble.
Semuanya bisa aku lakukan demi untuk membahagiakan kamu atau hanya sekedar untuk mengumbar kemesraan ini di media sosial untuk mendapatkan komentar dan like dari para warga net. Tapi semuanya aku tak bisa melakukannya untuk sekarang karena memang kita belum resmi sebagai pasangan kekasih halal.
Biarlah Saat Ini Aku Memperjuangkanmu Lewat Dekapan Doa dan Selalu Merayu Pemilik Hatimu.
Sebenarnya kita sudah saling mengenal dengan baik karena memang sejak sekolah kita sudah berteman. Tapi waktu itu masih berbeda karena tak ada perasaan cinta di antara kita. Namun kini semua berbeda, aku mulai mencintaimu dengan sesungguh hati dan tulus namun tak ingin mengungkapkannya sebelum melamarmu.
Dalam waktu dekat ini, kamu akan kulamar dengan kedua orang tua ku. Bersabarlah sejenak, biarlah saat ini aku selalu memperjuangkanmu lewat dekapan doa dan selalu merayu pemilik hatimu karena memang dialah yang selalu membolak-balikan hati.
Sebelumnya Aku Pernah Kehilangan Harapan, Tapi Rencana Allah Jauh Lebih Indah Dari Semua Yang Aku Rencanakan.
Aku pernah bahkan sering merasa hilang harapan, saat kita sudah berusaha semaksimal mungkin, namun semuanya pupus, tak sesuai dengan harapan kita. Kesal, marah, tentu, tapi aku ingat, bahwa Allah pasti ada rencana lain dibalik semua itu, dan itu pasti dan tentulah yang lebih terbaik untuk ku.
Kuncinya hanya satu, iya, yaitu husnudzon kepada Allah, yakini, Allah selalulah memberikan yang terbaik bagi hambanya yang sabar dan tawakal, insyaallah, akan selalu ada jalan yang lain, yang jauh lebih baik dari jalan yang kita pilih sendiri.?
Cukuplah Kedua Telapak Tanganku Saja Yang Tahu, Seberapa Sering Kubisikkan Nama Sebuah Nama Yang Senantiasa Kulangitkan Dalam Doa.
Inilah caraku mencintaimu, memang aneh bagimu juga bagiku, di sisi lain aku ingin bersamamu namun tak ingin mendekatimu. Ketahuilah bahwa rasa takutku pada Allah lebih besar daripada rasa ingin memilikimu untuk sekarang.
Sebab mendekatimu layaknya menggenggam mawar, harum dicium, elok dipandang, namun menyakitkan jika digenggam. Cukuplah bagiku saat ini mendo'akan mu dari kejauhan, semoga aku dan engkau di berikan jalan yang terbaik oleh Allah, semoga pintaku sama dengan pintamu, inginkan bersama dalam ikatan halal. Semoga dirimu memahaminya