Suwardji, Pembina Porang yang Mengatasi Kemiskinan, Pengangguran, dan Kerusakan Lingkungan di KLU
- Halodoc
Suwardji tidak hanya bergerak untuk mengembangkan porang secara kuantitas, tetapi juga berusaha menjaga kualitas porang. Karena porang di KLU ini juga diunggulkan sebagai komoditi ekspor.
Dengan varietas lombos KLU, porang di Lombok memiliki kualitas yang berbeda dengan lombos Madiun 1.
Kualitas porang ini tentu dipengaruhi oleh kualitas lahan tempatnya tumbuh dan berkembang. Sehingga Suwardji juga berupaya untuk mengantongi sertifikasi lahan.
Dalam hal ini, dinas setempat mengacu pada SK Dirjen No. 247 2021 tentang pedoman registrasi lahan usaha tanaman pangan. Dimana ada 113 indikator kesesuaian lahan, masing-masing 73 indikator wajib, dan 40 indikator tidak wajib.
Agar lulus sertifikasi, lahan harus memenuhi indikator wajib 100 persen, dan indikator tidak wajib terpenuhi minimal 60 persen.
Hal ini memang agak berat tapi Suwardji dan para petani porang tidak menyerah dengan tantangan yang ada. Keterlibatan pemerintah daerah yang penting untuk membantu menjaga mutu produk dan keamanan porang.
Semua jerih payah ini akhirnya terbayar dengan diterbitkannya sertifikat oleh Provinsi sehingga meningkatan kepercayaan konsumen akan kualitas porang KLU.