Lenyapkan Sterilitiet dalam Gerakan Mahasiswa, DPK GMNI Fapertahut Adakan PPAB
- Dok.pribadi
Olret – Bung Karno pernah berkata, "Lenyapkan steriliteit dalam gerakan mahasiswa! Nyalakan terus obor kesetiaan terhadap kaum Marhaen! Agar semangat marhaenisme bernyala-nyala murni! Dan agar yang tidak murni terbakar mati!"
Kata di atas merupakan penggalan kata dari kutipan pidato Bung Karno pada Konferensi Besar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Kaliurang, Yogyakarta, pada 17 Februari 1959 yang lalu.
Bukan tanpa sebab, Bung Karno pun mendesak GMNI untuk melenyapkan sterilitiet di dalam gerakan mahasiswa. Sterilitiet yang dimaksud dalam bahasa Indonesia berarti kemandulan, kemandulan baik dalam bentuk gerakan perjuangan maupun pemikiran.
Kata-kata ini pun kian dirasakan dan bahkan sering dijadikan kritik kepada entitas mahasiswa secara luas. Tak terkecuali di GMNI, bahwa perkataan Bung Karno ini dapat menjadi tamparan besar bagi kader-kader GMNI yang mencoba hanya ingin main-main dalam proses ber-GMNI.
DPK GMNI Fapertahut Adakan PPAB
Melalui itu, di tengah kompleksnya polemik mahasiswa hari ini. Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Fapertahut, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Majene, mengadakan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB).
Tema yang diusung pun cukup menarik, "Lenyapkan Sterilitiet dalam Gerakan Mahasiswa, Nyalakan Terus Obor Kesetiaan Terhadap Kaum Marhaen".
Kegiatan PPAB itu berlangsung di Aula SLB Lutang, kelurahan Tande, kecamatan Banggae Timur, kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Rencananya kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada 16-18 November 2023.
Di acara pembukaan PPAB tersebut, tepat di hari Kamis (16/11/2023) malam, telah hadir pengurus DPC GMNI Majene bung Misbah (selaku Wakabid Kaderisasi dan Ideologi), DPD GMNI Sulbar bung Budi (Wakabid Media dan Propaganda), para Ketua dan Pengurus Komisariat yang ada di DPC GMNI Majene, dan tak terkecuali para pengurus DPK GMNI Fapertahut, serta para kader dan anggota DPC GMNI Majene.
Ketua DPK GMNI Fapertahut bung Arya mengatakan, bahwa organisasi dapat mengajarkan banyak hal.
"Organisasi itu menurut saya, bagaimana kita bisa mengatur waktu, kalau ada orang mengatakan organisasi itu penghambat berarti mereka tidak faham sejarah," ujar Arya saat memberikan sambutan, Kamis (16/11/2023).
Pada kesempatan yang sama bung Budi berharap agar para peserta PPAB dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan dapat bertahan hingga selesai. Ia menambahkan kalau masih banyak tahapan yang mesti dilalui untuk bisa mengenal GMNI lebih dalam.
Di lain pihak bung Misbah juga memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi. Dalam pidato sambutannya, ia banyak menyinggung mengenai perjuangan mahasiswa dan organisasi di masa sebelum kemerdekaan hingga pasca kemerdekaan Indonesia.
"Saat kita mengenang perjuangan mahasiswa tempo dulu, itu telah membawa pelita besar. Para mahasiswa banyak berbicara mengenai persatuan," ungkap Misbah.
Ia pun berharap supaya Komisariat Fapertahut nantinya bisa mencetak kader yang memiliki juru pikir.
Setelah selesai acara pembukaan, kegiatan PPAB itu pun dilanjutkan dengan pengisian materi sebagaimana yang telah ditetapkan panitia.