Semangat Mulyana, Tokoh Penggerak KBA Cibuntu Kuningan Tak Kenal Menyerah

Mulyana
Sumber :
  • foto pribadi Bapak Mulyana

OlretKampung Berseri Astra Cibuntu Kuningan merupakan salah satu potensi wisata Desa Cibuntu yang begitu indah. Sebelum resmi menjadi kampung binaan Astra, KBA Cibuntu Kuningan melalui perjalanan panjang. Mulyana, selaku Local Champion KBA Cibuntu Kuningan yang terletak di Dusun Secatuhu, RT. 01 RW. 01, Desa Cibuntu, Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat berbagi kisahnya yang penuh semangat juang luar biasa dalam mengupayakan Desa Cibuntu menjadi wisata alam Kuningan dan konservasi. 

"Sejak 2011, saya dengan beberapa rekan satu kampung punya gagasan bagaimana kalau Cibuntu di konsep menjadi tempat wisata," ucap pria kelahiran Cibuntu, 29 Juni 1968 tersebut. 

Bagi Mulyana, karena beliau memiliki usaha yang bergerak di bidang biro perjalanan, pria yang menyelesaikan pendidikan S1 di AKPM Jakarta itu merasa Cibuntu merupakan kampung yang masih alami, udaranya bersih, sangat cocok dijadikan tempat wisata alam. Oleh karena itu, beliau bersama dua temannya berpikir bagaimana agar terwujudnya Cibuntu menjadi objek wisata. 

"Saat itu di tempat kita, di biro perjalanan ada salah satu yang magang dari STP Trisakti Jakarta. Setelah itu saya silaturahmi ke kampus Trisakti menyampaikan maksud tujuan punya desa. Singkatnya, dari pihak STP Trisakti kebetulan sedang mencari model konsep desa wisata," lanjut pria yang pernah bekerja sebagai karyawan Jaya Group sebelum akhirnya di PHK karena adanya krisis moneter 1997. 

Kemudian, pada tahun 2011 beliau bolak-balik kembali ke Cibuntu bersama tim STP Trisakti Jakarta untuk melakukan survey kajian observasi hingga pada tahun 2012 desa Cibuntu dinyatakan sangat cocok dijadikan desa wisata, karena desa wisata sendiri konsepnya memberdayakan masyarakat, semua masyarakat ikut terlibat di dalamnya termasuk menggali kearifan-kearifan lokal yang ada. 

"Di 2012 itu soft launching, kemudian Desa Wisata Cibuntu diresmikan oleh Pak Bupati Kuningan. Saat itu saya masih di Jakarta. Pulang pergi Cibuntu," terang pria berusia 56 tahun tersebut. 

Seiring berjalannya waktu, pengembangan terus dilakukan termasuk dengan mempublikasikan di media sosial tentang Desa Wisata Cibuntu hingga banyak pengunjung yang berdatangan. Dengan mengusung konsep bagaimana memberikan satu suguhan, menggali segala kearifan lokal yang ada baik dari sisi seni, budaya, kuliner, juga perilaku masyarakat desa yang pada dasarnya ramah terhadap tamu, sampai akhirnya muncul gagasan rumah-rumah masyarakat dijadikan penginapan atau homestay sehingga semua elemen masyarakat ikut terlibat dalam menjalankan Desa Wisata. 

"Saya konsentrasi ke Cibuntu mulai 2012. Saya diberikan kepercayaan sebagai Ketua Tim Pengelola Desa Wisata Cibuntu karena saat itu yang terbentuk baru lembaganya saja yaitu Kompepar (Kelompok Penggerak Pariwisata)," ujar pria yang merangkap profesi sebagai tim pemasaran untuk Desa Wisata Cibuntu dan tidak melanjutkan bisnis di bidang biro perjalanan tersebut. 

Awal mula terbentuknya KBA Cibuntu menurut penuturan Mulyana adalah berawal dari saran keponakan Suherman, yang merupakan salah satu mitra Astra di KBA agar Cibuntu didaftarkan dalam kategori Kampung Berseri Astra. Pada tahun 2021, Tim Pengelola Desa Wisata Cibuntu mulai menata supaya bisa menjadi Kampung Berseri Astra.

"Semua persyaratan-persyaratan saya pelajari dan ternyata tanpa kita sadari bahwa kategori-kategori yang ada di Cibuntu itu masuk. Salah satunya pilar pendidikan sudah terwujud, pilar lingkungan dan kewirausahaan sudah berjalan. Akhirnya kita ajukan dengan bukti dokumentasi". 

Dari situlah Mulyana serta rekan-rekannya mempunyai ketertarikan untuk mendapatkan pendampingan dari Astra supaya Desa Wisata Cibuntu menjadi lebih tertata dan lebih maksimal dalam pengelolaannya. 

Beberapa kiat yang dilakukan agar KBA Cibuntu Kuningan semakin maju adalah menjalankan konsep sesuai arahan dari pihak Astra yakni selalu bermusyawarah dan berdiskusi dengan misalnya pengelola pilar pendidikan mengenai kendala serta persoalan yang dihadapi, pilar kesehatan kekurangan alat apa saja yang belum tersedia di posyandu, pilar lingkungan terkait kondisi lingkungan, pilar kewirausahaan perihal packaging, kemasan serta bagaimana pemasarannya dan lain sebagainya sehingga bisa menjadi catatan yang dituangkan dalam bentuk ajuan kepada pihak Astra agar bisa direalisasikan serta dapat memberikan motivasi untuk semakin meningkat mencapai target. 

Dampak yang dirasakan masyarakan sejak Cibuntu resmi mejadi Kampung Berseri Astra adalah adanya perubahan-perubahan yang lebih baik dan positif dari semua kategori pilar.

Terdapat 4 pilar kegiatan yang ada di KBA Cibuntu Kuningan sebagai penunjang Desa Wisata Cibuntu sesuai yang dijabarkan Mulyana, diantaranya sebagai berikut: 

1. Pilar Pendidikan 

Mendirikan PAUD, TPA, anak-anak diedukasi, diperkenalkan bagaimana cara bercocok tanam, seni angklung, cara merawat hewan ternak seperti kambing. Semua ditujukan supaya anak-anak paham tentang kehidupan di desa tempat tinggal mereka. 

2. Pilar Kesehatan 

Mengedukasi masyarakat tentang cara menjaga kebersihan rumah, lingkungan, termasuk kebersihan toilet, kebersihan makanan, jajanan mendapatkan perhatian khusus. Mengenalkan kepada pengunjung tentang konsep tersebut dari segi kearifan lokal sebagai faktor penunjang menjaga kesehatan secara alamiah.

3. Pilar Kewirausahaan 

Menggali potensi yang ada contohnya Cibuntu terkenal dengan banyaknya hasil bumi seperti jahe, sereh, ubi. Untuk jahe dan sereh melalui KWT akan diolah dan dikemas supaya memiliki nilai jual tinggi menjadi 'Jasreh', suatu minuman khas selamat datang di Desa Wisata Cibuntu sekaligus bisa dijadikan buah tangan karena sudah tersedia dalam kemasan bubuk memudahkan untuk diseduh sendiri. Begitu juga dengan ubi dibuat menjadi keripik dan lain-lain. 

4. Pilar Lingkungan 

Desa Cibuntu terletak di lereng gunung Ciremai. Upaya yang dilakukan untuk menjaga kelestarian alam yaitu kegiatan penanaman kembali di lahan yang berpotensi mengalami erosi. 

Salah satu yang sudah berjalan adalah penanaman jenis tanaman pohon bambu di lahan kritis yang luasnya sekitar 4 hektar dan sudah berusia hampir 10 tahun. Sekarang hal tersebut dirasakan manfaatnya apalagi bambu dapat menyimpan air sehingga ketika musim kemarau sumber-sumber mata air tetap keluar. 

Selain itu, terdapat aktivitas menanam kurang lebih 15.000 pohon teh dan telah tumbuh di beberapa lereng supaya tidak longsor. Sedangkan dari sisi legalitas, pemerintah desa mengeluarkan peraturan-peraturan desa seperti larangan keras memburu burung di habitat alam Cibuntu, mengambil bambu-bambu muda atau rebung. 

"Kami sangat berharap sekali melalui kategori kita sebagai Kampung Berseri Astra tentunya support atau pendampingan dari Astra terus berkelanjutan karena bagi kami sangat terasa sekali manfaatnya. Selalu selalu memberikan hal-hal seperti program-program yang kami tunggu lebih inovatif lagi. Seperti sekarang ada program dari sisi keamanan dan lain-lain. Kami terpacu lagi. Ini kan luar biasa gitu," ungkap pria yang menamatkan SD dan SMP di kabupaten Kuningan serta menghabiskan waktu SMEA di Jakarta itu. 

Apresiasi dan rasa terima kasih Mulyana ucapkan kepada PT. Astra International Tbk telah menjadikan Cibuntu sebagai Kampung Berseri Astra. Berkat pendampingan dari pihak Astra, Desa Wisata Cibuntu mengalami perkembangan dan memiliki kesempatan untuk memperbaiki kelemahan yang ada antara lain dari segi legalitas, dokumen dan lain-lain menjadi lebih tertib, semua terdokumentasikan, standar pelayanan lebih meningkat, berbenah dalam proses pengajaran di PAUD dan Posyandu. 

Dari kisah beliau patut kita ambil pelajaran bahwa semangat untuk berdedikasi tinggi terhadap kemajuan lingkungan tempat tinggal kita memberikan dampak signifikan terhadap kepentingan banyak orang bahkan berkontribusi untuk turut menjaga keindahan alam semesta. Kepada kawula muda generasi penerus bangsa, Mulyana memberikan pesan bijak bahwa di usia muda isilah dengan hal-hal bermanfaat. Buatlah karya-karya yang terbaik dan tentunya kesuksesan itu sendiri harus diimbangi dengan akhlak supaya bermanfaat.