Nur Rahmi Yanti, Pelopor Usaha Shorgum NTB dengan Omset Ratusan Juta di Era Pandemi
- Humas Astra
Terbukti dengan kegigihannya, DSA Sorghum akhirnya berhasil meraih berbagai penghargaan. Di antaranya adalah KBA (Kampung Berseri Astra) & DSA Innovation dan berbagai penghargaan lainnya.
Sebagai tambahan informasi, KBA merupakan program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan integrasikan 4 pilar program yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan dan Kesehatan.
Sehingga kolaborasi masyarakat dan perusahaan ini dapat mewujudkan wilayah yang produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat KBA.
Meningkatnya Kesejahteraan Petani Shorgum
Tingginya permintaan pasar membuat petani binaan yang awalnya hanya 10 orang akhirnya terus berkembang hingga menjadi 1000 orang.
Lahan yang awalnya hanya ada di 2 desa di Lombok Tengah kemudian menyebar hingga ke 22 desa di Kabupaten Bima, Kabupaten Mataram, dan Lombok Tengah di tahun 2021. Bahkan garapan lahan sorghum ini mencapai kurang lebih 500 Ha.
Menurut laporan, petani bahkan menghasilkan hingga 10 ton shorgum perbulan dari yang awalnya hanya 5 ton saja.
Dengan harga beli shorgum kering senilai Rp5.000 per kilogram, petani bisa mendapatkan omset sekitar Rp35 juta dari produksi 8 ton per Ha selama masa tanam 3.